Everest Jadi Tuan Rumah Pesta Musik Tertinggi Dunia

CNN Indonesia
Selasa, 11 Apr 2017 09:33 WIB
Seorang DJ asal Inggris menggelar pesta di pos pendakian Gunung Everest, yang artinya di ketinggian 5.380 meter.
Seorang DJ asal Inggris akan menggelar pesta di pos pendakian Everest. (REUTERS/Navesh Chitrakar)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pesta di tepi pantai, bukit atau air terjun menjadi biasa ketika mendengar rencana DJ asal Inggris, Paul Oakenfold. Diberitakan AFP, ia merencanakan pesta tertinggi di dunia.

Bagaimana tidak, rencananya pesta itu diselenggarakan di pos pendakian di Gunung Everest. Itu akan menjadi pesta pertama yang digelar di ketinggian 5.380 meter.

Oakenfold baru saja mencapai pos perpondokan itu bersama para pendaki lainnya. Ini memang merupakan musim mendaki di Everest, Nepal. Para pendaki tengah mempersiapkan diri mencapai puncak tertinggi dunia dari pos itu, termasuk sang DJ dan perlengkapan musiknya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rencananya, mereka akan mengeset peralatan di sana Selasa (11/4) pagi waktu setempat.
Pesta yang diselenggarakan Oakenfold penting bukan hanya karena itu bakal mencetak rekor dunia. Sang DJ sendiri termasuk sosok yang berpengaruh di dunia musik Inggris.

Ia tiga kali dinominasikan memenangi Grammy Awards. Usia kariernya sudah mencapai tiga dekade. Selama itu, ia pernah berkolaborasi dengan penyanyi seperti Madonna dan U2.

“Kami di sini melakukan uji suara. Kami benar-benar tak sabar menanti pertunjukan besok. Semua orang sangat bersemangat di sini,” kata Oakenfold dari pos pendakian, Senin (10/4).

Ia mengakui, dirinya tidak punya pengalaman mendaki sebelumnya. Mendadak ia terlibat dalam 10 hari pendakian Everest bersama tim dan porter yang disewa untuk membawa peralatan audio yang dibutuhkan. Ia hanya sempat empat bulan berlatih fisik sebelum mencapai Nepal.
“Saya tidak akan berpura-pura mudah untuk mencapai tempat ini, [saya telah melalui] rute perjalanan yang luar biasa. Jika Anda bisa melihat pemandangan yang saya lihat, itu sangat menginspirasi,” ujar salah satu DJ senior yang usianya kini sudah mencapai 53 tahun itu.

Karena panggung pesta yang tidak biasa, Oakenfold menerangkan nantinya penikmat musiknya—yang biasa mencapai ribuan—akan lebih banyak duduk. “Udara sangat tipis di sini, Anda akan cepat kehabisan napas,” kata seorang DJ asal Nepal yang menemani Oakenfold, Ranzen Jha.

Pentas itu tak sekadar mencari sensasi. Oakenfold sekaligus mengajak penikmat musiknya untuk peduli pada pemanasan global dan menggalang dana untuk amal. Ia ingin membantu masyarakat Nepal yang selamat dari gempa bumi 2015, yang menewaskan hampir 9 ribu orang.

Ribuan korban bencana itu masih tak punya rumah dan harus berpindah penampungan.
“Saya ingin membantu membangun kembali [rumah mereka] dan ‘menyalakan’ kesadaran masyarakat tentang lingkungan. Saya ingin melakukan bagian saya,” ujar Oakenfold.

Sayangnya, rencana itu tidak bersih dari kontroversi. Ada saja sebagian kelompok yang protes karena menganggap Oakenfold mengganggu kedamaian dan ketenangan suasana Himalaya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER