Akhir Karier Ardian Syaf, Komikus Simbol '212' di Komik X-Men

CNN Indonesia
Rabu, 12 Apr 2017 11:23 WIB
Melalui unggahan di Facebook Ardian menyatakan kariernya telah berakhir setelah heboh pencantuman simbol 'QS 5:51' dan '212' di komik Marvel.
Ardian Syaf mengaku kariernya di dunia komik telah berakhir setelah heboh simbol 212 di X-Men Gold. (Courtesy ardiansyaf.com)
Jakarta, CNN Indonesia -- Berakhir sudah karier Ardian Syaf, komikus asal Tulungagung yang namanya mendunia.

Ardian yang mengawali karier pada 2007, sudah dikenal oleh perusahaan komik internasional seperti Marvel dan DC. Ia pernah menggambar untuk dua perusahaan besar asal Amerika itu.

Tapi sejak ‘insiatifnya’ memasukkan ‘QS 5:51’ dan ‘212’ yang merupakan simbol dari Al-Maidah ayat 51 serta aksi demo 212, namanya ‘tercoreng.’ Ia bahkan mengaku kariernya berakhir, melalui unggahannya di akun Facebook pada Senin (10/4) lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Hai dunia, karier saya sudah berakhir sekarang. Itu adalah konsekuensi dari apa yang saya lakukan, dan saya menerimanya. Tolong jangan ada lagi ejekan, debat, jangan ada lagi kebencian. Saya harap semuanya damai,” demikian ia mengawali statusnya di Facebook.



Ardian melanjutkan dengan mengonfirmasi ulang apa yang ia maksud di balik simbol-simbol itu. “Itu angka keadilan. Itu adalah angka cinta. Cinta saya pada Al-Quran, cinta saya pada nabi terakhir, sang pembawa pesan. Cinta saya pada Allah, satu-satunya Tuhan.”
Melalui akun itu ia juga menyampaikan permintaan maaf atas kehebohan yang ia timbulkan.

“Selamat tinggal, semoga Tuhan memberkati kalian. Saya menyayangi kalian semua,” katanya.

Marvel langsung bereaksi setelah forum Reddit heboh dengan adanya simbol ‘QS 5:51’ dan ‘212’ di komik X-Men Gold #1. Mereka menarik komik itu dari peredaran. Saat heboh akhir pekan lalu, Marvel belum menentukan tindakan apa yang akan mereka jatuhkan pada Ardian.
Dengan munculnya status baru Ardian di Facebook, bukan tidak mungkin ia tak lagi diajak Marvel dalam pembuatan komiknya. Selama ini, biasanya komik Marvel atau DC melibatkan penciller, colorist, atau komikus lain dari berbagai belahan dunia per proyek.

Ardian pernah menggambar Batman/Superman untuk DC. Ia juga penciller di balik Nightcrawler dan Captain Britain, selama tiga bulan di Marvel. Karya lain termasuk Justice League of America, Batman Blackest Night, Batgirl, Aquaman, dan Green Lantern Corps.

Ia mengawali karier di dunia internasional dengan bergabung ke Dabelbrothers Publishing, yang menghasilkan komik The Dresden Files. Dari situ, tawaran pun lantas berdatangan.

Meski begitu, Ardian tetap mengutakan 'kearifan lokal.' Ia kerap menyisipkan budaya Indonesia di komiknya. Saat menggambar Batman beberapa tahun lalu, ia dipuji habis-habisan karena menyisipkan hal mengenai Jokowi.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER