Jakarta, CNN Indonesia -- Berakhir sudah karier Ardian Syaf, komikus asal Tulungagung yang namanya mendunia.
Ardian yang mengawali karier pada 2007, sudah dikenal oleh perusahaan komik internasional seperti Marvel dan DC. Ia pernah menggambar untuk dua perusahaan besar asal Amerika itu.
Tapi sejak ‘insiatifnya’ memasukkan ‘QS 5:51’ dan ‘212’ yang merupakan simbol dari Al-Maidah ayat 51 serta aksi demo 212, namanya ‘tercoreng.’ Ia bahkan mengaku kariernya berakhir, melalui unggahannya di akun Facebook pada Senin (10/4) lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Hai dunia, karier saya sudah berakhir sekarang. Itu adalah konsekuensi dari apa yang saya lakukan, dan saya menerimanya. Tolong jangan ada lagi ejekan, debat, jangan ada lagi kebencian. Saya harap semuanya damai,” demikian ia mengawali statusnya di Facebook.
[Gambas:Facebook]
Ardian melanjutkan dengan mengonfirmasi ulang apa yang ia maksud di balik simbol-simbol itu. “Itu angka keadilan. Itu adalah angka cinta. Cinta saya pada Al-Quran, cinta saya pada nabi terakhir, sang pembawa pesan. Cinta saya pada Allah, satu-satunya Tuhan.”
Melalui akun itu ia juga menyampaikan permintaan maaf atas kehebohan yang ia timbulkan.
“Selamat tinggal, semoga Tuhan memberkati kalian. Saya menyayangi kalian semua,” katanya.
Marvel langsung bereaksi setelah forum Reddit heboh dengan adanya simbol ‘QS 5:51’ dan ‘212’ di komik
X-Men Gold #1. Mereka menarik komik itu dari peredaran. Saat heboh akhir pekan lalu, Marvel belum menentukan tindakan apa yang akan mereka jatuhkan pada Ardian.
Dengan munculnya status baru Ardian di Facebook, bukan tidak mungkin ia tak lagi diajak Marvel dalam pembuatan komiknya. Selama ini, biasanya komik Marvel atau DC melibatkan
penciller, colorist, atau komikus lain dari berbagai belahan dunia per proyek.
Ardian pernah menggambar
Batman/Superman untuk DC. Ia juga penciller di balik
Nightcrawler dan
Captain Britain, selama tiga bulan di Marvel. Karya lain termasuk
Justice League of America, Batman Blackest Night, Batgirl, Aquaman, dan
Green Lantern Corps.Ia mengawali karier di dunia internasional dengan bergabung ke Dabelbrothers Publishing, yang menghasilkan komik
The Dresden Files. Dari situ, tawaran pun lantas berdatangan.
Meski begitu, Ardian tetap mengutakan 'kearifan lokal.' Ia kerap menyisipkan budaya Indonesia di komiknya. Saat menggambar Batman beberapa tahun lalu, ia dipuji habis-habisan karena menyisipkan hal mengenai Jokowi.