'Kudeta Gagal' di Turki Diabadikan dalam Museum

CNN Indonesia
Selasa, 11 Apr 2017 07:15 WIB
Kementerian Kebudayaan Turki merencanakan pembangunan museum di atas tanah seluas 10 ribu meter persegi yang akan dibuka akhir 2018.
Kudeta militer di Turki dijadikan bahan untuk membuat museum baru. (Reuters/Tumay Berkin)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Kebudayaan Turki tidak tinggal diam atas kudeta yang gagal pada 15 Juli lalu. Diberitakan AFP, media setempat melaporkan bahwa mereka menyiapkan museum khusus.

Museum itu masih berupa desain. Nantinya ia akan menjadi salah satu museum besar baru di luar Ankara. Museum itu didirikan sebagai pengingat gagalnya kelompok oposisi di Turki untuk menggulingkan Presiden Recep Tayyip Erdogan melalui upaya kudeta tengah Juli lalu.

Museum of the July 15 Martyrs and Democracy alias Museum Syahid dan Demokrasi 15 Juli, demikian nama yang dipilih kementerian untuk menyebut museum itu.
Pengerjaan museum itu akan dimulai Juni mendatang. Menurut media milik pemerintah Turki, Anadolu, rencananya museum itu baru akan membuka pintu bagi pengunjung pada akhir 2018.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Museum pengingat itu akan dibangun di atas tanah seluas 10 ribu meter persegi di Kahramankazan. Desainnya dibuat menarik seperti kubik yang bertumpuk-tumpuk.

Selain akan memuat pameran permanen, temporer dan interaktif tentang syahid dan pejuang kudeta 15 Juli, museum itu juga menyediakan perpustakaan, kafe dan toko pernak-pernik.
Upaya kudeta pada malam 15 Juli memang masih melekat di ingatan warga Turki dan dunia, karena itu salah satu percobaan yang terbesar dan gagal. Kudeta dilakukan tentara militer yang tidak puas dengan Erdogan dan berusaha menggulingkannya dari tampuk kepemimpinan.

Mereka mengebom Ankara dari pesawat perang dan melakukan baku tembak di sekitar jembatan utama di Istanbul. Upaya itu berhenti ketika pendukung Erdogan turun ke jalan-jalan.

Otoritas Turki lantas melihat kekalahan itu sebagai kemenangan demokrasi.
Erdogan melemparkan telunjuk pada musuh bebuyutannya yang berbasis di Amerika Serikat, Fethullah Gulen mendalangi kudeta itu. Namun, yang bersangkutan membantah.

Pemimpin partai oposisi di Turki pekan lalu membuat marah Erdogan dengan menyebut bahwa upaya yang gagal itu sebenarnya setting-an pemerintah sendiri. Mereka sudah mengetahuinya sebelumnya. Erdogan menyebut tudingan itu penghinaan terhadap 249 syuhada yang tewas.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER