Jakarta, CNN Indonesia -- Bayangkan Kawah Ijen, Taman Nasional Alas Purwo, dan orang-orang bicara bahasa Osing di Banyuwangi ada sebagai latar film Hollywood. Sebentar lagi, itu bukan lagi sekadar mimpi.
Pemerintah melalui Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) tengah gencar mempromosikan daerah-daerah di Indonesia ke mata internasional untuk mendulang wisatawan. Salah satu jalur promosi yang dianggap efektif adalah melalui film. Itu sudah terbukti di kawasan Asia.
Angkor Wat di Siem Reap, Kamboja misalnya, langsung banyak dikunjungi wisatawan setelah Angelina Jolie syuting
Tomb Raider di sana. Pulau-pulau di Thailand seperti Phuket, Phiphi, Koh Pangan, dan Koh Samui terkenal setelah dipakai syuting
The Beach dan
Hangover.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu pulau bahkan dinamai James Bond Island, mengingat film tentang agen rahasia Inggris itu pernah syuting di pulau itu. Kunjungan pariwisatanya pun membeludak.
Tak usah jauh-jauh, wisatawan juga tak lagi hanya berkunjung ke Kuta dan Legian jika ke Bali, setelah Julia Roberts menginjakkan kaki di Ubud untuk film
Eat Pray Love.Hal yang sama ingin dilakukan pada Banyuwangi. Apalagi sekarang Daftar Negatif Investasi (DNI) sudah dihapuskan. Rumah produksi luar boleh bekerja sama dengan lokal membuat film Indonesia. Syuting di Indonesia juga perizinannya dipermudah, demi mendulang wisatawan.
Untuk itu, Banyuwangi akan dipromosikan melalui salah satu festival film internasional terkemuka: Cannes. Festival itu sendiri dimulai di Perancis, 17-28 Mei mendatang. Keputusan mengusung Banyuwangi pun sudah disampaikan Bekraf ke pemerintah setempat.
“Surat dari Bekraf sudah saya terima. Kami berterima kasih kepada pemerintah pusat, dalam hal ini Bekraf yang sangat luar biasa dalam mendukung kreativitas di daerah,” kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dalam keterangan pers yang diterima
CNNIndonesia.com.
Dipilihnya Banyuwangi, kata Anas, tak lepas dari kreativitas pemuda di kota di Jawa Timur itu. “Bekraf senang karena banyak anak pedesaan Banyuwangi membuat video kreatif yang menarik. Apalagi kita berani melombakan video kreatif desa dan banyak peminatnya.”
Anas menilai promosi Banyuwangi di Cannes merupakan peluang menjanjikan.
Namun, Banyuwangi sendiri harus bersiap diri. Bukan hanya dari infrastruktur, mereka juga harus menginformasikan sejelas-jelasnya soal potensi daerahnya. “Termasuk proses perizinan di lokasi syuting,” kata Pelaksana Tugas Dinas Pariwisata Banyuwangi MY. Bramuda.
Namun, belum jelas bagaimana bentuk promosi Bekraf untuk Banyuwangi di Cannes nanti.