Harry Styles Bantah Isu Dirinya Tertular Penyakit Seks Koala

CNN Indonesia
Selasa, 25 Apr 2017 07:04 WIB
Harry Styles membantah rumor yang menyebut bahwa ia telah tertular infeksi chlamydia akibat telah melakukan kontak fisik dengan seekor koala pada 2012 silam.
Harry Styles membantah rumor yang menyebut bahwa ia telah tertular infeksi chlamydia. (Foto: AFP PHOTO / FREDERIC J. BROWN)
Jakarta, CNN Indonesia -- Harry Styles membantah spekulasi aneh yang menyebut bahwa dirinya tertular penyakit chlamydia yang ditularkan oleh koala.

Musisi yang baru saja merilis lagu solo Sign Of The Times awal bulan ini memang menjadi subjek rumor aneh soal kontak fisiknya dengan seekor koala di Australia pada 2012 silam.

Styles, bersama anggota One Direction lainnya Liam Payne, dirumorkan tertular infeksi tersebut setelah memegang koala dalam sebuah sesi foto.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Styles akhirnya angkat bicara soal rumor tersebut. Saat berbincang dalam acara The Graham Norton Show beberapa waktu lalu, ia mengonfirmasi bahwa gosip itu tidak benar.

Dalam segmen di mana Norton mengulas gosip-gosip 'gila' yang ditulis soal Styles beberapa tahun belakangan, sang pemandu acara meminta Styles untuk merespons insiden koala dengan ekspresi wajah.

Styles lantas menutup mata seraya menggeleng kepalanya tanda tidak setuju dan berkata, "Saya ingin mengonfirmasi bahwa itu tidak benar."

[Gambas:Youtube]


Chlamydia merupakan penyakit menular seksual umum yang disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis. Bakteri ini menyebabkan penyakit pada mata dan alat kelamin manusia maupun hewan, seperti koala, babi guinea, domba dan buaya.

Jika tidak diobati, penderita bisa mengalami masalah kesehatan yang lebih serius, misalnya kemandulan hingga kematian.


Di Australia, infeksi ini merupakan salah satu penyebab utama kematian pada koala. Melansir BBC, David Wilson, profesor yang mendalami soal infeksi menular di Burnet Institute di Melbourne menyatakan bahwa sekitar setengah dari seluruh koala di Australia telah terinfeksi penyakit ini.

"Dalam populasi tertutup, mayoritas bisa terinfeksi, terkadang bisa sampai 80 persen," ujarnya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER