Keturunan Van Gogh Hadir dalam Pameran Besar di Australia

Jakarta, CNN Indonesia -- Karya-karya pelukis Vincent van Gogh dipamerkan dalam pameran bertajuk 'Van Gogh and the Seasons' di Melbourne, Australia, Jumat (28/4) hingga Minggu (9/7) mendatang.

Itu merupakan pameran terbesar pertama karya Van Gogh di Australia. Berdasarkan keterangan pers yang diterima CNNIndonesia.com, akan ada sekitar 50 karya Van Gogh yang dipamerkan.

Lukisan-lukisan itu menampilkan interpretasi kuas Van Gogh terhadap musim.

Lihat juga: 'Perang' Seni Jalanan di Sao Paulo

Suasana musim semi terasa dalam sapuan kuasnya yang membentuk kebun hijau dan padang rumput segar. Ia mengasosiasikan musim panas dengan bulir gandum yang siap dipanen.

Panen melimpah dan sosok penabur benih dijadikannya mewakili musim gugur. Sementara musim dingin diwakili Van Gogh dengan warna putih salju dan tanah ladang yang membeku.

Van Gogh, mengutip keterangan persnya, merupakan pencinta musim. Baginya fenomena alam itu mencerminkan siklus kehidupan sekaligus keberadaan sebuah kekuatan yang begitu agung.

Dengan sentuhan kuas yang khas, lukisan Van Gogh terasa hidup dan dinamis.

Lihat juga: Menyelam Imajinasi 65 Tahun Polkadot Yayoi Kusama

“Rasa cinta Van Gogh pada sang musim sangat mendalam dan memainkan peran penting dalam kehidupan serta kegiatannya,” kata Tony Ellwood, Direktur National Gallery of Victoria, tempat pameran Van Gogh diadakan, dalam keterangan pers yang dikutip pada Kamis (27/4).

Hari ini pula, pameran itu dibuka di NGV dengan pertunjukan perdana eksklusif. Yang spesial, pembukaan pameran itu dihadiri Josien van Gogh, keturunan langsung Van Gogh.

Van Gogh merupakan pelukis asal Belanda di abad ke-19, yang berjaya di periode pasca-impresionisme. Kariernya tergolong singkat, tak lebih dari satu dasawarsa. Namun, Van Gogh termasuk nama pelukis yang terkenal. Warisan seninya begitu berharga bagi dunia seni.

Lihat juga: Los Angeles Tetapkan 25 April sebagai Hari 'La La Land'

Pameran itu dibuka setiap hari pukul 10 pagi hingga lima sore.