Jakarta, CNN Indonesia -- Butuh dua tahun bagi Katy Perry untuk mengibarkan bendera putih kepada Taylor Swift setelah, secara mengejutkan, dia meminta maaf kepada ‘musuhnya’ itu pada Minggu (11/6).
Perseteruan mereka sudah terjadi sejak sekitar 2015 silam dengan saling serang baik lewa media maupun karya. Terakhir, Perry ‘menyerang' Swift lewat lagu
Swish Swish.
Dalam sebuah wawancara dengan Arianna Huffington, Perry menyebut ia telah memaafkan Swift.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia juga meminta maaf atas segala yang pernah dilakukan dan berharap Swift melakukan hal yang sama. Lebih dari itu, ia ingin bisa kembali bersama Swift, sebagai sahabat atau musisi.
Padahal sebelumnya, dalam wawancara dengan James Corden, Perry denan tegas menyebutkan bahwa
Swish Swish adalah upaya 'balas dendam' atas perlakuan Swift, mulai dari menolak menerima panggilan telponnya hingga lagu Bad Blood yang disebut bercerita tentang Perry.
Dalam wawancara dengan NME pun, Perry menyebut Swish Swish adalah bentuk sakit hatinya terhadap Swift.
[Gambas:Youtube]Lantas mengapa mendadak Perry berubah pikiran?
Lagu
Swish Swish disambut hangat di pasar begitu dirilis dan Perry pun yakin, album
Witness yang dia rilis pada Jumat (9/6) akan sukses.
Namun upaya 'balas dendam' Perry itu rupanya membuat Swift kembali bertindak. Tidak dalam bentuk lagu.
Kali ini Swift mengumumkan, dia membuka akses
streaming atas karya-karyanya yang selama selama tiga tahun terakhir tidak dapat dinikmati secara gratis layanan musik daring.
Satu langkah licik, atau mungkin bisa disebut langkah yang pintar, meski Swift berdalih keputusan itu merupakan bentuk apresiasi dan perayaan kesuksesan album
1989.
Strategi Swift itu telak mengenai Perry karena akses
streaming atas lagu-lagunya dibuka pada hari yang sama dengan rilis album
Witness.
[Gambas:Instagram]Sebelumnya, Perry berupaya habis-habisan dalam mempromosikan album
Witness. Mulai dari wawancara eksklusif dengan berbagai media, menjadi instalasi dalam museum kerja sama dengan
Vanity Fair, sampai promosi di media sosial seperti Instagram.
Musik dua rival ini pun bersaing dan pasar yang menentukan.
Di luar dugaan, pembukaan ‘keran' akses Swift ternyata berdampak pada perolehan keuntungan Perry.
Senjata Perry promosi habis-habisan jelang rilis album seolah ‘tumpul’, ditebas oleh langkah Swift memutuskan membuka akses streaming terhadap lima albumnya.
Setidaknya 80 juta Swifties berbondong-bondong menuju Spotify, layanan musik daring.
Hal ini terlihat dari catatan dari
Consequence of Sound tentang perbandingan
streaming antara album
1989 dan
Witness pada Jumat (9/6) di Spotify.
Data menunjukkan,
1989 unggul tipis sekitar 500 ribu
streaming dibandingkan
Witness. Album itu diakses lebih dari 1,6 juta kali, sementara
Witness hanya didengar 1,1 juta kali.
Bila menelisik berdasarkan jumlah lagu yang masuk ke tangga lagu Spotify pada Jumat (9/6), jumlah lagu Swift pun jauh lebih banyak dibanding lagu dalam
Witness.
Consequence of Sound mencatat ada 10 lagu Swift yang masuk tangga lagu Spotify. Yang tertinggi adalah
Blank Space di posisi ke-82.
Swish Swish memang menjadi andalan Perry dan bercokol di posisi 52.
[Gambas:Youtube]Namun Swish Swish hanya satu dari lima lagu Perry di
Witness yang masuk tangga lagu Spotify. Padahal, sekali lagi, ada rentang tiga tahun di dua lagu itu.
Meski tidak diketahui jumlah total aktivitas
streaming dari lagu-lagu tersebut, perbandingan jumlah lagu Swift dan Perry di hari itu sudah menunjukkan promosi sang pelantun
Roar yang ternyata ‘tersalip' oleh sang pelantun
Bad Blood.
 Taylor Swift membuka 'keran' akses layanan streaming ke lagu-lagunya dan mengalahkan perolehan album Katy Perry. (REUTERS/Mario Anzuoni) |
Sehingga, dilihat dari segi strategi pemasaran, permintaan maaf Perry kepada Swift bisa meningkatkan citra 'baik' dan pengalihan isu atas kisah 'senjata makan tuannya.’
Namun bila sebenarnya kedua penyanyi itu memilih menyudahi dramanya lebih awal, mungkin Witness akan lebih dapat diterima sebagai karya, alih-alih sekadar senjata untuk balas dendam yang kemudian memakan tuannya sendiri.