Jakarta, CNN Indonesia -- Penyedia layanan musik online Spotify menarik iklan kontroversial yang menyebut Justin Bieber sebagai “Latin King” atau raja orang-orang Latin. Iklan tersebut menuai kritik dari publik. Mereka menyebut Spotify sebagai rasis atau tidak sensitif secara budaya.
Salah seorang penggemar mengaku tersinggung dengan iklan tersebut. Melalui akun Twitter miliknya, ia meminta kepada Spotify agar iklan itu diturunkan.
“Kepada @Spotify, turunkan [iklan] ini. Ini tidak sopan. Saya yakin kami semua setuju. Salam, semua orang Latin,” ujar pengguna akun @pablocurates, yang kemudian dicuit ulang dan disukai oleh lebih dari 1.500 orang lainnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Iklan itu menyinggung soal penampilan Bieber dalam lagu hit
Despacito karya Luis Fonsi dan Daddy Yankee. Lagu ini memuncaki tangga lagu Amerika Serikat selama enam pekan berturut-turut.
Bieber sendiri telah melakukan sejumlah tindakan kontroversial terkait penampilannya dalam lagu ini. Beberapa waktu lalu, ia sempat dilempar sebuah benda oleh penggemar saat manggung di Swedia. Penggemar tersebut kesal lantaran sang idola menolak menyanyikan
Despacito.
Sebelum itu, Bieber juga kedapatan tengah meracau di panggung karena tidak hafal lirik
Despacito yang berbahasa Spanyol. Ia bahkan mengganti beberapa kata dengan, “
I don’t know the words, so I say poquito/ I don’t know the words, so I say Dorito” dan “
blah blah blah.”
Kepada
New York Daily News, seorang juru bicara Spotify menuturkan, “Kami membuat sebuah keputusan kreatif untuk menampilkan Justin Bieber dalam iklan kami karena kami ingin merayakan
Despacito sebagai kunci momen kebudayaan ketika genre musik saling silang.”
“Kami sadar bahwa ini bisa dilihat sebagai hal yang tidak sensitif secara budaya, jadi kami menarik iklan-iklan itu,” imbuh juru bicara tersebut, melansir
NME.