Jakarta, CNN Indonesia -- Major Lazer resmi merilis video musik
Know No Better pada Selasa (11/7) lalu. Video dari lagu yang berkolaborasi dengan Camila Cabello, Quavo, dan Travis Scott (II) ini menampilkan kehidupan remaja laki-laki yang melamun menjadi penari latar Major Lazer.
Video itu memperlihatkan kehidupan asli sang remaja yang dibandingkan dengan lamunannya.
[Gambas:Youtube]
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ditampilkan secara bergantian sehingga perbandingannya jelas, terlihat bagaimana video itu menyuguhkn latar hidup serba berkekurangan dan membosankan serta penuh bully dari si remaja. Namun dalam kepalanya, ia membayangkan kehidupan supermewah dan menyenangkan.
Mulai dari bangun tidur, bersiap ke sekolah, sarapan, berhadapan dengan sang kakak, latihan menari, diantar ke sekolah, serta kehidupannya di sekolah.
Saat sedang sarapan bersama kakaknya, misalnya, ia membayangkan ditemani wanita cantik idolanya di meja makan. Kalau di dunia nyata ia mendapat tatapan kebencian dari kakaknya, di lamunan yang bisa menjadi apa saja, ia bayangkan tatapan itu bagaikan ciuman mesra.
Hingga di akhir video, angan remaja itu seolah menjadi nyata. Dia berhasil dekat dengan wanita yang ia sukai dan memamerkan kemampuan menari padanya. Di saat bersamaan, aksinya di restoran disaksikan Diplo, personel Major Lazer yang tertarik dengan kemampuannya.
“Saya selalu bermimpi bekerja dengan mereka [Major Lazer] dan dimasukkan ke dalam lingkup gila mereka. Itulah dari mana mana ide untuk video ini muncul, lewat sebuah lamunan," ujar Philip Andelman, sutradara video musik Know No Better, dilansir
Ace Showbiz.
Video itu seakan menjadi refleksi dari kehidupan Andelman saat remaja.
"Saya sering bolos sekolah untuk menjadi gitar termasyhur di dunia dan membuat para gadis terkesan perempuan, tapi yang bisa saya mainkan sebenarnya hanya versi standar dari [permainan gitar] solo Slash memainkan Sweet Child O'Mine," ujarnya bercerita.
"Jadi saya pikir mungkin menyenangkan untuk membuat video yang mengawinkan angan-anagan seorang remaja menjadi penari latar Major Lazer dengan realitas yang bertolak belakang.”