Jakarta, CNN Indonesia -- Mick Jagger, pentolan band Rolling Stones merilis dua lagu yang sarat muatan politik. Keduanya sekaligus menjadi tanggapan dia akan situasi yang tak jelas dan surealis akan dunia politik saat ini, seperti langkah Brexit yang diambil Inggris dan terpilihnya Donald Trump sebagai presiden AS.
Salah satu lagu tersebut berjudul
'England Lost', yang merepresentasikan ejekan Jagger terhadap langkah Inggris yang keluar dari Uni Eropa, atau Brexit. Sementara, lagu lainnya berjudul
'Get a Grip', yang mendeskripsikan akan 'jungkir balik' dunia yang penuh 'sosok badut dan lunatik'.
Penyanyi berusia 74 tahun itu pada laman Facebook mengungkapkan dirinya menulis lagu itu beberapa pekan lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari lirik yang ditulisnya, lagu pertama berkisah tentang metafora penggemar spekbola yang usai menonton pertandingan, di mana Inggris mengalami kekalahan.
"Saya menonton pertandingan Inggris, tapi tak saya temukan ia di sana / Saya pikir saya telah kehilangan di bangku belakang tempat saya duduk / Saya pikir saya kehilangan imajinasi / saya lelah bicara soal imigrasi."
"Punya kekasih di Lisbon, lainnya di Roma / Kini saya harus berdiam diri di rumah/ Jadi pasang kunci, palang pintu / London akan seperti Singapura."
Sementara di lagu kedua, Jagger mengungkap akan sikap orang-orang yang suka mengambil sesuatu berlebihan. Bait terakhir dari lirik lagu tersebut menggambarkan apa yang disampaikan para pakar terhadap upaya pendekatan Inggris dengan langkah Brexit, yakni ingin mendapatkan lebih.
Terkait rilisan dua lagunya ini, Jagger mengatakan ia termotivasi menuliskan lagu tersebut karena 'rasa cemas, dan ketidaktahuan akan perubahan situasi politik yang ia hadapi.'
"Kita sangat jelas memiilki banyak masalah saat ini. Jadi, apakah saya optimistis akan dunia politik? ...Tidak." ujarnya, seperti dilansir dari Reuters.
Dibentuk di London pada 1962, the Rolling Stones disebut sebagai salah satu band rock and roll paling berpengaruh di dunia, dengan total merillis 30 album. Selain Jagger, band ini awalnya digawangi Brian Jones, Keith Richards, Bill Wyman, Charlie Watts dan Ian Stewart.