Jakarta, CNN Indonesia -- Sutradara
Dunkirk, Christopher Nolan, ternyata sempat punya ide untuk membuat film tentang Perang Dunia II tersebut lebih alamiah. Semula, ia berkeinginan membuat film itu tanpa naskah skenario.
Diberitakan
The Hollywood Reporter, pengakuan tersebut datang ketika Nolan tengah diwawancarai oleh saudaranya, Jonathan, untuk sebuah materi promo
Dunkirk.
Nolan mengakui, ketika melakukan riset untuk film tersebut, ia amat tertarik pada detail kisah evakuasi tentara Sekutu itu sehingga sangat percaya diri dapat menggarapnya tanpa naskah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Saya menemukan sebuah titik di mana saya mengerti keseluruhan cerita dan pergerakan serta sejarah apa yang mestinya dibawakan oleh film ini, karena ini berlatar amat spesifik,” kata Nolan.
Atas ‘pencerahan’ tersebut, Nolan kemudian mengajukan ide itu ke desainer produksi Nathan Crowley dan istri yang sekaligus jadi rekan menggarap film
Dunkirk, Emma Thomas.
“Saya mengatakan, saya tidak ingin ada naskah. Karena saya hanya ingin menunjukkan kisah ini saja, ini hampir sama dengan memeragakannya dan merekamnya,” kata Nolan.
Bagi sutradara sekaligus penulis
Inception dan
Interstellar itu, film ‘berat’ dengan banyak metode penuturan secara eksposisi bukan sesuatu yang lazim digunakan. Namun justru itulah yang ia usulkan kepada Crowley dan Thomas.
“Saya merasa saya sudah mahir dengan metode penuturan dengan dialog,” kata Nolan.
Namun, ide ‘tidak biasa’ tersebut mendapat protes dari Crowley dan Thomas. Sang istri bahkan langsung ‘mementahkan’ ide Nolan.
“Emma melihat saya seperti saya ini gila dan berujar, ‘oke, itu tidak akan berhasil,” kata Nolan yang akhirnya mengakui pendapat istrinya itu.
Kemudian, Nolan pun membuat naskah
Dunkirk yang ia klaim dibuat amat cepat setelah perencanaan lini masa kisah tiga babak usai diciptakan.
Dunkirk pun menjadi salah satu naskah terpendek yang pernah dibuat Nolan, yaitu 76 halaman.
Namun Nolan menyadari banyak yang menginginkan karyanya dengan lebih banyak dialog. Untuk mereka, Nolan menyebut ia akan kembali membuat film dengan format lebih banyak percakapan.
 (CNN Indonesia/Laudy Gracivia) |