Jakarta, CNN Indonesia -- Taylor Swift menghapus dahaga para penggemarnya pada Jumat (25/8). Setelah tiga tahun menunggu kabar terbaru sang biduan, lagu perdana bertajuk
Look What You Made Me Do dari album
Reputation akhirnya dirilis.
Sebelumnya, para Swifties dibuat penasaran dengan rangkaian kode dari idola mereka. Mulai dari seluruh isi media sosial dan laman resmi yang dihapus, video ular yang diunggah, pengumuman album baru,
Reputation yang rilis 10 November nanti.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski kode telah terpecahkan, masih ada yang mengganjal. Apa alasan sesungguhnya Taylor Swift memilih tema, lagu dan tajuk album yang amat berbeda dibanding lima album sebelumnya?
Taylor Swift, dengan segala pemberitaan dan citra yang melekat pada dirinya, seolah ingin memperbaiki reputasi yang selama ini kadung ada pada dirinya melalui album
Reputation.
 Taylor Swift menghapus media sosialnya sebelum meluncurkan album baru. (Screenshot via Twitter/taylorswift13) |
 Taylor Swift sempat menghapus semua media sosialnya. (Screenshot via Instagram/@taylorswift) |
Ia memulainya dengan membersihkan seluruh isi media sosial, tepat tiga tahun perayaan rilisnya Shake It Off, single perdana dari 1989. Taylor Swift seperti ingin ‘
move on.’
Seperti ucapannya dalam lirik lagu terbarunya, “
I’m sorry, the old Taylor can't come to the phone right now// Why? Oh! 'Cause she's dead!"
Taylor Swift melakukan ini bukan secara mendadak. Selama setahun terakhir, ia ‘lenyap’ dari sorot media dan panggung musik. Terakhir ia muncul di hadapan publik hanya saat tampil di Super Saturday pre-Super Bowl, Februari lalu.
Lalu secara bertahap ia mengunggah video ular. Video ini sarat akan riwayat kelam penuh drama antara Swift dengan sang mantan, Calvin Harris. Video ini juga menyimpan cerita drama terkenal dirinya dengan pasangan Kim Kardashian-Kanye West.
Akibat ribut dengan Kim dan Kanye yang bermula dari masalah lagu
Famous, Swift dihujani emoji ular dan diaggap licik.
Tapi, seorang Taylor Swift berpikir terbalik. Dihujani emoji ular, ia justru menjadikan hewan melata itu sebagai penarik pertama dari album ke-enamnya ini. Ia menjadi ‘ular’ dan mempertaruhkan reputasinya.
Ia pun secara tersirat—seperti yang sering ia lakukan—menyinggung Kanye di single
Look What You Made Me Do. Ia bahkan menjadikan Kanye sebagai ‘
lead’ dalam lagu itu melalui singgungan panggung kecil yang selama ini digunakan sang rapper dalam turnya, 'Saint Pablo.'
"
I don't like your little games/ Don't like your tilted stage/ The role you made me play/ Of the fool, no, I don't like you,” tulis Swift di bagian pertama single tersebut.
Kanye West bukan objek satu-satunya yang membuat Swift berubah berganti ‘kulit,’ seperti simbol ular yang kini ia kenakan. Di sisi lain, Swift sadar bahwa ular juga bermakna kekuatan untuk lahir kembali, sekaligus pembaruan.
Pembaruan lain dari reputasi yang tampaknya ingin diperbaiki Swift adalah soal asmara. Ia selama ini dikenal gonta-ganti pasangan dan puncaknya, dicap ‘
playgirl’ saat hubungannya dengan Calvin Harris kandas. Saat itu, Swift jatuh ke pelukan Tom Hiddleston tak lama bubar dengan Harris.
[Gambas:Instagram]Citra buruk itu membuat Swift berubah 180 derajat ketika menjalani hubungan dengan Joe Awyn, kekasihnya kini. Keduanya menjadi amat tertutup dari publik.
Padahal sebelumnya, kisah percintaan Swift selalu menjadi materi berita menarik banyak media dan paparazi. Pun, Swift terkenal kerap menulis soal mantannya dan membuatnya menjadi lagu. Kesannya ia berpacaran hanya untuk mencari inspirasi lagu baru.
 Foto: Screenshoot via Instagram/@taylorswift Album Reputation Taylor Swift akan rilis 10 November mendatang. |
Swift sempat gerah dengan anggapan itu. Ia lantas menuangkannya melalui lirik sarkasme dalam
Blank Space, lagu terlaris lainnya dari
1989 selain
Shake It Off.Cukup soal pribadi. Pembaruan yang juga dilakukan Swift soal reputasinya selama ini adalah cara pemasaran album baru. Selama ini, ia dikenal kerap memberikan kode album baru di media sosial melalui kegiatannya, mengumpulkan fan dan mengumumkan melalui streaming atau di acara tertentu.
Tapi kali ini, ia lebih memilih menghapus seluruh konten, menggantinya dengan hal yang seutuhnya baru. Pun, ia tak lagi mengumpulkan fan dan membiarkan mereka berupaya keras menebak keinginan Swift.
Mengapa reputasi penting bagi Swift?
Tak dipungkiri, di tengah citra Swift yang berkutat pada sejumlah masalah, penyanyi 27 tahun itu adalah salah satu musisi wanita terbesar di era modern.
Dia telah mengantongi 10 piala Grammy, penghargaan tertinggi di bidang musik. Dua di antaranya Swift dapatkan dari kategori Album of the Year dan menandai dia sebagai penyanyi wanita pertama yang mencapai prestasi tersebut.
Tiga album terakhir Swift,
Speak Now, Red dan
1989 berhasil menggebrak industri musik dengan penjualan melebihi satu juta kopi hanya dalam pekan pertamanya.
Soal persona, Swift pun dinobatkan sebagai The Most Powerful Person oleh Time pada 2015. Itu menandakan besarnya pengaruh penyanyi asal Nashville itu terhadap budaya pop saat ini.
Masih segar dalam ingatan, betapa Swift dengan ganas ‘mematuk’ Apple soal layanan musik streaming dan membuat raksasa teknologi itu takluk.
https://twitter.com/slaylorstan/status/899663986412498944
Sehingga, Swift tampaknya hanya ingin menegaskan sekaligus menghapus anggapan yang ia anggap tak sesuai dan mengganggu reputasinya melalui album baru, Reputation.