Jakarta, CNN Indonesia -- Beberapa hari menjelang puncak hari bahagia, Raisa Andriana dan Hamish Daud lebih dulu menjalani sejumlah prosesi adat sebelum pernikahan. Pada Selasa (29/8), melalui media sosial, Raisa terpantau mulai melakoni prosesi pra-pernikahan mengikuti adat Sunda.
Mulai dari pengajian, siraman, sungkeman, hingga Ngeuyeuh Seureuk yang ikut dihadiri calon suaminya, Hamish. Mengutip Bride Story, serangkaian acara itu menjadi simbol kesiapan keduanya untuk memasuk babak baru dalam kehidupan, yakni biduk rumah tangga.
Berikut sejumlah rangkaian prosesi adat yang dijalani Raisa dan Hamish sebelum resmi menjadi sepasang suami istri.
Tunangan
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada akhir Mei lalu, Raisa dan Hamish mengawali prosesi sebelum pernikahan lewat ikatan pertunangan. Dalam hal ini, pertunangan menjadi acara resmi yang dilakukan kedua pasangan dan keluarga mereka untuk memastikan komitmen ke jenjang pernikahan. Jenjang ini biasanya akan diikatkan melalui simbol cincin pertunangan.
[Gambas:Instagram][Gambas:Instagram]Mengutip berbagai sumber, bila sejumlah prosesi pra-pernikahan Raisa menggunakan adat Sunda, ada kemungkinan saat pertunangan ia melakukan prosesi 'neundeun omong.’ Bagi masyarakat Sunda, itu diartikan sebagai 'menyimpan ucapan,’ yakni pihak keluarga laki-laki yang datang ke keluarga perempuan mengutarakan maksud mempersunting anaknya.
[Gambas:Youtube]PengajianLima hari menjelang pernikahannya pada 3 September mendatang, Raisa mengawali prosesi lainnya dengan pengajian di kediamannya di Cinere. Dalam acara pengajian ini, biasanya akan dilantunkan ayat-ayat suci sebagai bentuk doa untuk calon pengantin.
[Gambas:Instagram] NgarasUsai menggelar pengajian, Raisa pun berlutut untuk meminta izin dan restu orang tua untuk pernikahannya. Prosesi ini dalam adat Sunda disebut dengan
ngaras, yang mana calon mempelai perempuan sungkem dan mencuci kaki kedua orangtuanya sembari mengucap permohonan restunya.
"Yaya [panggilan Raisa] tidak akan pernah melupakan cinta kasih yang diberikan oleh ayah dan ibu. Semoga kasih sayang dan kehangatan keluarga yang selalu Yaya rasakan, dapat hadir pula dalam kehidupan rumah tangga Yaya dan Hamish kelak," tuturnya sambil bersimpuh di hadapan orangtuanya, mengutip Bride Story.
[Gambas:Instagram] SiramanUsai memberikan restunya, kedua orang tua calon pengantin perempuan membawa anaknya ke tempat siraman untuk melaksanakan prosesi siraman. Prosesi ini disebutkan menjadi simbol pembersihan lahir batin sebelum pelaksanaan akad nikah yang meresmikan Raisa dan Hamish sebagai sepasang suami istri nanti.
[Gambas:Instagram] Ngeuyeuk SeureuhBila sebelumnya Raisa sebagai calon mempelai perempuan telah memohon restu kepada orangtuanya lebih dulu, pada prosesi selanjutnya dia meminta restu bersama calon mempelai pria, Hamish. Prosesi yang dinamakan
ngeuyeuk seureuh ini turut disaksikan sanak keluarga.
Lewat prosesi ini pula orangtua memberikan nasihat lewat lambang benda-benda yang ada dalam prosesi. Menurut pandangan hidup orang Sunda yang dilandasi tiga sifat utama
silih asih, silih asuh, dan silih asah atau bila diartikan saling menyayangi, saling menjaga, dan mengajari. Ketiga sifat itu yang menjadi kunci untuk ditanamkan dalam berbagai upacara adat atau terutama
ngeuyeuk seureuh ini.
[Gambas:Instagram] Menurut Dosen Jurusan Sastra Sunda Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjajaran Mamat Ruhimat,
ngeuyeuk seureuh berarti sebagai salah satu proses yang berisi nasihat berumah tangga termasuk edukasi seksual.
"Jadi itu berisi proses pembelajaran sebelum menikah. Semua simbol hubungan suami istri diterangkan, di situ ada pelajaran seksual sebelum menikah. Sambil ketawa-ketawa menerangkannya supaya pengantin mengerti," katanya.
[Gambas:Instagram]