Jakarta, CNN Indonesia -- Harvey Weinstein seakan berada di ‘neraka’ sekarang. Satu demi satu korban pelecehan seksualnya muncul, setelah mengumpulkan keberanian berbicara ke hadapan publik. Lusinan selebriti ternyata menjadi korban si produser Hollywood sejak dua dekade lalu.
Serangan demi serangan pun harus dihadapi pria 65 tahun itu.
Weinstein pun dikhawatirkan berpikir untuk bunuh diri. Kekhawatiran akan itu disampaikan putrinya, Remy pada Rabu (11/10) lalu. Sang putri menelepon nomor darurat polisi, 911 dan mengatakan seorang pria di rumah itu bisa membahayakan dirinya sendiri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Polisi pun segera datang ke alamat yang dimaksud.
“Orang itu mengatakan, subjek merasa ingin bunuh diri dan depresi, tapi ketika petugas sampai di sana dan memulai investigasi, terungkap bahwa tidak ada tanda-tanda bunuh diri yang sudah dilakukan,” kata sumber kepolisian yang diwawancara
NY Daily News.
Sumber itu menambahkan, yang terjadi di rumah Remy hanyalah masalah keluarga.
Menurut sumber TMZ, sebelumnya terjadi ribut-ribut antara Weinstein dan putrinya di rumah itu. Weinster dilaporkan berteriak pada putrinya lalu kabur ke jalanan. “Kau membuatnya semakin buruk!” demikian ia berteriak, lalu menyetop mobil yang lewat dan pergi.
Remy merayu ayahnya untuk kembali ke dalam rumah, namun ia sudah pergi saat polisi datang.
Dikabarkan Weinstein sedang mencari bantuan untuk mengatasi masalah kecanduan seksual yang membuatnya melecehkan banyak artis papan atas, termasuk Angelina Jolie dan Gwyneth Paltrow. FBI menyeriusi kasusnya karena khawatir ia mencari bantuan dan ‘kabur’ ke Eropa.
Namun menurut laporan, Weinstein mengubah rencana dan mencari bantuan di Amerika. Saat diadang paparazi beberapa waktu lalu, seperti dikutip Ace Showbiz, ia sempat berkata, “Saya bertahan. Saya mencoba yang terbaik. Saya tidak baik-baik saja, tapi saya mencoba. Saya harus mencari bantuan. Kita semua pernah berbuat salah. Semoga ada kesempatan kedua.”
Sebelumnya, ia tetap membantah soal pelecehan seksual yang ia lakukan.