Jakarta, CNN Indonesia -- Film
The Message (1975) yang menggambarkan kisah perjalanan hidup Nabi Muhammad rampung direstorasi dan dijadwalkan siap dirilis ke pasar Timur Tengah pada 2018.
Film yang baru direstorasi tersebut dijadwalkan tayang perdana pada 13 Desember mendatang di Dubai International Film Festival.
Setelah tayang di Dubai, film kontroversial yang mengisahkan perjalanan Nabi Muhammad dari sudut pandang sekelilingnya itu bakal masuk pasar film Timur Tengah pada Juni 2018, bertepatan dengan momen Idulfitri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejumlah distributor lokal telah meneken kerja sama soal penayangan film tersebut.
Penayangan debut setelah empat dekade 13 Desember nanti akan dihadiri oleh Malek Akkad, ketua dan CEO Trancas International selaku distributor sekaligus putra dari Mousthapha Akkad, sang sutradara
The Messege.
Selain itu, dalam agenda rilis perdana pada 13 Desember nanti, sejumlah pemain asli film tersebut akan bertemu kembali setelah 40 tahun.
Gianluca Chakra,
Managing Director dari Front Row selaku distributor lokal yang akan mengedarkan film tersebut berharap karya Akkad ini dapat menjangkau pasar non-Muslim dan mampu mengubah persepsi yang keliru soal Islam.
[Gambas:Youtube]"Pesan kedamaian dan saling memahami amatlah lazim saat ini. Ini adalah penghormatan kepada mediang ayah saya. Ini adalah warisannya," kata Malek Akkad.
"Saya ingin generasi baru dari penonton, baik Arab maupun internasional, untuk merasakan pencapaian terbesarnya sekali lagi. Film ini adalah sebuah titik balik. Ini sempurna untuk mengenalkan kembali keyakinan dan budaya Arab kepada penonton internasional," lanjutnya.
The Message yang dibuat berdasarkan kisah Nabi Muhammad dalam kepercayaan umat Muslim tersebut menawarkan awal kisah sejarah agama Islam.
Film yang dirilis dengan berbahasa Inggris dan Arab itu mendapatkan nominasi Best Original Score dalam acara Academy Awards ke-50.
Diberitakan
Hollywood Reporter, film sejarah epik tersebut memiliki sejarah tak ramah dengan kawasan Timur Tengah.
Di awal pembuatan film tersebut, para kru dan pemain dilarang masuk ke Arab Saudi sehingga lokasi syuting dipindahkan ke Maroko lalu menciptakan gambaran kota Mekkah dan Madinah era Nabi Muhammad pada abad ke-7 Masehi.
Sedangkan ketika rilis pada 9 Maret 1977, penayangan film itu mendapatkan pertentangan di sebagian besar kawasan Timur Tengah.
Di Amerika Serikat, penayangan film tersebut juga sempat berhenti setelah sekelompok ekstremis melakukan pengepungan di sebuah bioskop di Washington DC.
Kelompok ekstremis tersebut keliru menduga sang bintang utama, Anthony Quinn berperan sebagai sosok Nabi Muhammad.
Dalam film yang berjudul asli
Mohammad, Messenger of God tersebut, Quinn sebenarnya berperan sebagai Hamzah bin Abdul Muttalib, sosok paman sekaligus sahabat Nabi Muhammad.
(end)