Lorde Disebut Intoleran Pasca Batalkan Konser di Israel

Agniya Khoiri | CNN Indonesia
Selasa, 02 Jan 2018 19:19 WIB
Sebuah iklan sehalaman penuh terpampang dan menyindir Lorde sebagai 'rasis' usai penyanyi Selandia Baru itu membatalkan konser di Israel.
Sebuah iklan sehalaman penuh terpampang dan menyindir Lorde sebagai 'rasis' usai penyanyi Selandia Baru itu membatalkan konser di Israel. (Dimitrios Kambouris/Getty Images for SiriusXM/AFP)
Jakarta, CNN Indonesia -- Keputusan Lorde membatalkan konser di Israel kembali menuai reaksi. Kini, dalam satu halaman iklan penuh di Washington Post, penyanyi asal Selandia Baru itu disebut sebagai sosok intoleran atau fanatik.

Iklan yang dipasang oleh rabi Shmuley Boteach, menampilkan potret Lorde dengan latar seorang pria tengah berlari melalui puing-puing sembari menggendong bayi.

Iklan itu diberi judul, "Lorde dan Selandia Baru menolak Suriah untuk menyerang Israel". Selain itu terdapat kalimat "[Usia] 21 terlalu muda untuk jadi rasialis".

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Sementara, dalam badan iklan itu tertulis bahwa keputusan Lorde membatalkan pertunjukan di Israel diklaim menumbuhkan prasangka di kalangan anak muda Selandia Baru untuk melawan negara Yahudi.

Penyanyi 21 tahun itu bahkan disebut sebagai seorang yang munafik kala memilih tetap tampil di Rusia.

"Ketika Lorde mengklaim prihatin dengan hak asasi manusia, dia secara munafik memilih untuk melanjutkan dua konsernya di Rusia, meski mendapat dukungan untuk rezim genosida Assad," tulis iklan itu lebih lanjut yang juga membuat ajakan untuk memboikot Lorde.



Lorde membatalkan konsernya di Tel Aviv, setelah dua penulis Selandia Baru memperingatkan musisi pemenang Grammy Awards tersebut bahwa penampilannya di Israel akan dipandang sebagai dukungan pada kebijakan pemerintah setempat.

Dalam sebuah pernyataan yang dibagikan melalui penyelenggara konser di Tel Aviv, Lorde menyatakan bahwa dia banyak berdiskusi hingga akhirnya mengambil keputusan membatalkan acara.

"Saya menerima banyak pesan serta surat dan telah berdiskusi mendengar pendapat dari banyak orang, dan saya pikir keputusan yang tepat saat ini adalah membatalkan konser itu," tulis Lorde, Desember lalu.


Setelah keputusannya itu, Duta Besar Israel untuk Selandia Baru, Dr. Itzhak Gerberg menuliskan surat terbuka kepadanya sebagai bentuk kekecewaaan.

"Sangat disesalkan bahwa Anda telah membatalkan konser di Tel Aviv dan telah mengecewakan semua penggemar Anda di Israel," tulis Gerberg mengawali di akun Facebook-nya.

Dia menambahkan bahwa konser pelantun Royals itu mestinya dapat menyebarkan pesan bahwa musik dapat menjadi pemersatu.



"Musik harus dipersatukan dan tidak terbagi, penampilan Anda di Israel bisa memberi kontribusi pada semangat harapan dan perdamaian di Timur Tengah," kata Gerberg.

"Di sisi lain, boikot dan kebencian mewakili permusuhan dan intoleransi," lanjutnya. (end)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER