Tayangkan 'Death of Stalin', Bioskop di Rusia 'Digerebek'

Rizky Sekar Afrisia | CNN Indonesia
Sabtu, 27 Jan 2018 19:19 WIB
Death of Stalin sudah dilarang tayang di Rusia. Namun Pioneer Cinema di Moscow ngotot menayangkannya sejak 25 Januari. Tiket ludes sampai 3 Februari.
Sebuah bioskop di Rusia bersikeras menayangkan Death of Stalin meski sudah dilarang. (Ilustrasi/Thinkstock/Scaliger)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Rusia sudah resmi melarang ditayangkannya film Death of Stalin karena dianggap menyinggung masa lalu negara itu. Namun salah satu bioskop di Moscow masih memutarnya.

Pioneer Cinema, nama bioskop itu, bahkan sudah menayangkannya sejak Kamis (25/1) lalu.

Menariknya, ternyata banyak yang ingin menonton Death of Stalin. Film itu, seperti diberitakan NME, sudah laris manis sampai 3 Februari mendatang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

[Gambas:Video CNN]

Bioskop yang memutar Death of Stalin pun 'digerebek' polisi. Sekelompok polisi tampak berbincang di dalam gedung bioskop. Namun, saat ditanya wartawan polisi enggan menjelaskan tujuannya mengunjungi bioskop itu. Yang jelas, tak lama kemudian film itu diturunkan.

Menurut keterangan Pioneer Cinema, mereka dipaksa berbuat demikian dengan “alasan yang di luar kuasa mereka.” Bioskop itu juga berjanji mengembalikan uang tiket yang sudah dibeli.

Death of Stalin merupakan film karya sutradara Inggris, Armando Iannucci.



Film itu memang bercerita tentang masa lalu Uni Soviet. Fokusnya pada pertarungan dan pengkhianatan antarpemimpin Soviet karena sama-sama menginginkan kekuasaan setelah Stalin meninggal pada 1953. Cerita itu dianggap mengolok-olok sejarah Rusia.

Film itu sudah ditonton secara terbatas oleh orang-orang dari Kementerian Kebudayaan dan penasihatnya. Mereka menonton itu setelah Kementerian Kebudayaan, Vladimir Medinsky mendapat banyak protes yang memintanya mencabut lisensi rilis Death of Stalin.

Ia pun menonton film itu bersama ahli hukum dan meminta mereka memeriksa kontennya.


“Banyak orang dari generasi terdahulu, dan tidak hanya mereka, akan menganggap itu sebagai ejekan yang menyinggung tentang masa lalu Soviet, tentang negara yang membasmi fasisme dan bagi orang-orang biasa. Yang lebih buruk, bahkan bagi korban Stalinisme,” ujar Medinsky.

Namun orang-orang yang sudah menonton Death of Stalin justru memberi respons positif.

“Sungguh sebuah tindakan ekstrem untuk melarang film seperti itu,” kata seorang penonton perempuan. Yang lainnya menimpali, “Film ini harus ditonton.”


Respons yang sama muncul dari kalangan terbatas yang menonton film itu sebelumnya.

“Mereka mengatakan dua hal: itu lucu, tapi itu juga benar. Saya masih percaya diri kami bisa membuat film ini untuk tayang di bioskop-bioskop,” sang sutradara mengatakan.

Film itu bahkan masuk nominasi Film Inggris Terbaik di BAFTA Awards tahun ini. (rsa)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER