Jakarta, CNN Indonesia -- Istri mendiang Chris Cornell, Vicky, mengungkapkan masalah kecanduan pentolan Soundgarden itu dalam sebuah wawancara pertama kalinya yang akan tayang secara utuh pada Rabu (21/2) waktu Amerika Serikat.
Vicky yang menikah dengan Cornell pada 2004 kembali mengisahkan keyakinannya atas peran obat-obatan dalam insiden bunuh diri yang terjadi para musisi itu pada Mei 2017 lalu.
"Suami saya itu jauh dari apa yang disebut dari kecanduan para bintang rock. Dia tidak," kata Vicky dalam cuplikan wawancara dengan
Good Morning America.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dia adalah suami terbaik, ayah terhebat. Saya kehilangan belahan jiwa saya dan cinta dalam hidup saya," lanjutnya.
Chris Cornell meninggal pada usia 52 tahun. Ia ditemukan tak bernyawa di kamar hotelnya setelah manggung di Detroit pada 18 Mei 2017.
Pihak berwenang menyebut Cornell meninggal dengan cara gantung diri, meski ia diketahui memiliki riwayat kecanduan dan pada 2009 sempat menjalani rehabilitasi atas kecanduan OxyContin.
Setelah kematian Cornell, pihak keluarga mengatakan mereka yakin aksi bunuh dirinya dipengaruhi oleh Ativan, obat yang diresepkan untuk kecemasan.
"Dia ingin ada untuk keluarganya, untuk anak-anaknya," kata Vicky Cornell dalam wawancaranya bersama
ABC. "Dia mencintai hidupnya. Dia tidak akan pernah meninggalkan dunia ini," lanjutnya.
"Saya tidak mengira ia dapat melakukan keputusan karena tingkat kerusakannya," kata Vicky.
Vicky pun melanjutkan wawancara itu dengan memberikan komentar atas masyarakat yang tak sadar bahwa kecanduan adalah sebuah penyakit.
"Anda pikir kecanduan itu adalah sebuah pilihan. Dan itu sebenarnya bukan." kata istri Chris Cornell itu, dikutip dari
Variety.
[Gambas:Youtube] (end)