Jakarta, CNN Indonesia -- Film terbaru Jared Leto untuk Netflix,
The Outsider, menuai protes dan tuduhan praktik
whitewashing atau pemaksaan pemeran kulit putih.
Dalam film yang disutradarai oleh Martin Zandvliet dan ditulis oleh Andrew Baldwin ini, Leto berperan sebagai Nick Lowell, seorang tentara Amerika yang dipenjara di Jepang menyusul berakhirnya Perang Dunia II.
Lowell memiliki rekan satu sel, seorang Yakuza, yang membantunya lolos. Untuk bisa mendapat bantuan dan berhasil lolos, Lowell harus bergabung ke dalam grup kriminal sang Yakuza.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Film yang akan tersedia di Netflix mulai 9 Maret mendatang ini juga dibintangi oleh Emile Hirsch, Raymond Nicholson, Tadanobu Asano, dan lainnya.
[Gambas:Youtube]
Menyusul dengan beredarnya cuplikan pekan ini, banyak yang mengkritik film ini karena fokus pada karakter berkulit putih dalam sebuah cerita dengan latar di Asia.
"Ada #Whitewashing harfiah (
Dr Strange,
Ghost in the Shell) dan #Whitewashing kiasan kala acara dengan latar di Asia berpusat pada seorang aktor berkulit putih," cuit penulis Nancy Wang Yuen.
"Serius, sesulit apa membayar seorang aktor Asia-Amerika untuk hal seperti ini?" cuit seorang netizen.
"Satu lagi film di mana aktor-aktor Asia hanya pajangan dan cerita-dengan latar di JEPANG-berpusat di SATU aktor Hollywood?!" cuit netizen lainnya.
Baik Leto maupun Netflix belum merespons protes terkait hal ini.
Isu
whitewashing kerap bergaung kala sineas mengganti karakter Asia dengan aktor atau aktris Barat dalam sebuah film.
Beberapa film Hollywood yang dituding
whitewashing termasuk
Aloha,
Doctor Strange dan
Ghost in the Shell. Hellboy yang belakangan diributkan pun demikian.
Ed Skrein, salah satu aktor
Hellboy, sampai mundur karena faktanya ia diminta memainkan karakter keturunan Jepang. Padahal ia sendiri tak berdarah Asia. Mundurnya Skrein dari film pun mendapat pujian banyak pihak.
(res)