Gerakan #MeToo Buat Monica Lewinsky Kenang Skandal Masa Lalu

Rizky Sekar Afrisia | CNN Indonesia
Selasa, 27 Feb 2018 07:55 WIB
Monica Lewinsky mengaku merasa kesepian usai skandalnya dengan Bill Clinton merebak pada 1998. Kini, ia kembali teringat skandal itu dengan adanya #MeToo.
Monica Lewinsky mengaku merasa kesepian usai skandalnya dengan Bill Clinton terkuak. (REUTERS/Eduardo Munoz)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gerakan #MeToo yang marak belakangan membuat Monica Lewinsky teringat pada kasusnya dahulu. Gerakan itu muncul karena banyaknya orang, terutama perempuan dan termasuk selebriti, yang berani bersuara tentang pelecehan seksual yang pernah menimpa mereka.

#MeToo ramai setelah kasus Harvey Weinstein membuat Hollywood terkejut.


Lewinsky sendiri dikenal karena skandal dengan Bill Clinton pada 1998. Lewinsky saat itu masih magang, sementara Clinton menjadi Presiden Amerika Serikat. Lewinsky baru-baru ini menulis esai untuk Vanity Fair yang berbicara soal pelecehan seksual.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam tulisan itu Lewinsky mengungkapkan betapa ia merasa sangat kesepian setelah skandalnya menjadi pemberitaan mengejutkan. Namun sejak adanya gerakan #MeToo, ia merasa ada perubahan. Ia jadi melihat skandalnya dengan perspektif yang berbeda.

Bill Clinton dan Monica Lewinsky sebelum skandal mereka terkuak.Bill Clinton dan Monica Lewinsky sebelum skandal mereka terkuak. (AFP PHOTO)
"Sesuatu yang mendasar berubah di masyarakat kita pada 1998, dan itu berubah lagi saat kita memasuki tahun kedua kepresidenan Trump setelah dunia Cosby-Ailes-O'Reilly-Weinstein-Spacey-dan siapa pun selanjutnya," demikian ia menyebut nama-nama pelaku pelecehan seks.

Selama ini, setelah skandalnya merebak Lewinsky merasa trauma. Namun dengan perspektif baru setelah adanya gerakan #MeToo, ia seakan bisa memaafkan dirinya sendiri.


Sebelumnya Lewinsky pernah menulis, juga dalam sebuah esai yang ditujukan untuk Vanity Fair, "Tentu, bos saya memanfaatkan saya, tapi saya selalu ingat pada titik ini: itu adalah hubungan yang disetujui kedua belah pihak. 'Penyalahgunaan' muncul setelah itu, ketika saya dijadikan korban untuk melindungi posisinya yang sangat kuat."

Namun kini ia merasa bisa memahami "betapa bermasalahnya kami berdua." Di antara mereka, diakui Lewinsky, penuh penyalahgunaan wewenang, posisi, bahkan hak istimewa.


Di sisi lain, skandal Lewinsky dan Clinton, seperti diberitakan The Hollywood Reporter, akan dijadikan tayangan televisi. Ryan Murphy sedang menjajakinya untuk menjadi cerita selanjutnya untuk American Crime Story. Sebelumnya, yang pernah menjadi subjek dalam American Crime Story termasuk kasua O.J. Simpson dan pembunuhan Gianny Versace. (rsa)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER