Cerita Peter Gontha Soal Tarif 'Elek Yo Band' di JJF 2018

Muhammad Andika Putra | CNN Indonesia
Rabu, 28 Feb 2018 18:15 WIB
Peter Gontha selaku penyelenggara Java Jazz Festival 2018 buka suara soal tarif band menteri Elek Yo Band yang bakal tampil akhir pekan ini di acara tersebut.
Peter Gontha selaku penyelenggara Java Jazz Festival 2018 buka suara soal tarif band menteri Elek Yo Band yang bakal tampil akhir pekan ini di acara tersebut. (ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah)
Jakarta, CNN Indonesia -- Beberapa hari terakhir, lini masa media sosial ramai dengan kabar Elek Yo Band bakal manggung di Java Jazz Festival (JJF) 2018, akhir pekan ini. Peter Gontha selaku chairman Java Festival Production pun menyinggung soal tarif band para menteri tersebut.

Kepada media, Rabu (28/2), Peter berkelakar saat menjawab sejumlah pertanyaan terkait tarif band tersebut untuk menggung di festival jazz terbesar di Indonesia itu.

"Kalau ditanya kami bayar mereka, kayaknya mereka [yang] mesti bayar kami," kata Peter sambil tertawa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Elek Yo Band merupakan grup musik yang beranggotakan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (gitar/vokal), Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono (drum), lalu Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Hanif Dhakiri (gitar).

Selain mereka, ada Menteri Keuangan Sri Mulyani (vokal), Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (vokal), serta Koordinator Staf Khusus Pre­siden Teten Masduki (vokal).

Peter mengaku tak memberi 'karpet merah' pada Elek Yo Band agar bisa tampil di JJF 2018. Elek Yo Band tidak akan tampil jika tidak bagus, namun Peter menilai Elek Yo Band cukup "mantap".

Pria yang juga menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Polandia ini mengaku memantau perbincangan Elek Yo Band di media sosial. Ia heran banyak orang yang mempertanyakan alasan para menteri bermain musik.


"Kalau jadi menteri, boleh main golf? Boleh enggak berenang? Nah ini main musik, boleh enggak? Jadi ini gak masalah, kan hobi mereka ikut berpartisipasi, menurut saya tidak masalah sama sekali," kata Peter.

Peter menjelaskan kesibukan tak menjadi penghalang orang untuk bermusik. Ia mencontohkan dengan band-band lain dengan personel yang sibuk dengan pekerjaannya.

Salah satu yang dicontohkan Peter adalah band The Profesors yang beranggotakan para profesor dari Universitas Indonesia. Saat itu juga ada pertanyaan atas tindakan profesor bermain band bukan mengajar mahasiswa.

"Saya terus terang juga main musik, saya juga ada pekerjaan, ada satu tugas. Jadi tidak perlu dipermasalahkan bahwa grup menteri mau ramaikan festival, kami senang mereka ikut," kata Peter.

[Gambas:Video CNN]

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Bisnis Konsumer BNI Anggoro Eko Cahyo nenjelaskan bagaimana penyelenggara JJF mendekati Elek Yo Band.

Ia menyebut, ada beberapa kali pertemuan dengan menteri yang menjadi koordinator Elek Yo Band sampai akhirnya mereka setuju untuk tampil.

"Bagi kami [ini] menarik dan melihat band menteri ini 'kekinian' bagi anak muda, positif buat kita semua. Menurut informasi, JJF akan menjadi penampilan pertama di publik. Jadi mereka senang," kata Anggoro.

Nama Elek Yo Band mulai jadi perbincangan usai mereka tampil memeriahkan pernikahan anak Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Desember 2017.

Hanif mengatakan para menteri kebanjiran tawaran manggung setelah beberapa kali tampil sebagai Elek Yo Band. Salah satunya berasal dari Wakil Presiden Jusuf Kalla yang akan menikahkan kerabatnya.

[Gambas:Instagram] (end)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER