Belajar dari Tahun Lalu, SXSW Ubah Aturan soal Deportasi

Rizky Sekar Afrisia | CNN Indonesia
Selasa, 13 Mar 2018 15:17 WIB
Klausul soal isu keimigrasian di SXSW kini berubah. Masing-masing penampil bertanggung jawab sendiri atas isu keimigrasian mereka.
SXSW tahun lalu dibayangi isu deportasi, maka tahun ini aturan soal itu diubah. (REUTERS/Brian Snyder)
Jakarta, CNN Indonesia -- Penyelenggara South by Southwest (SXSW) benar-benar memenuhi janjinya untuk menghapus isu deportasi yang sempat membayangi festival musik di Texas, Amerika Serikat itu tahun lalu.

SXSW tahun ini digelar di Austin sejak 9 hingga 17 Maret.

Tahun lalu, ada klausul yang menyebutkan bahwa SXSW akan "memberi tahu petugas keimigrasian yang berwenang di AS jika ada seniman atau perwakilan mereka yang bertindak dan berdampak kurang baik terhadap kelangsungan acara SXSW."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Namun tahun ini, artis dari berbagai negara, termasuk Indonesia, yang memasuki AS untuk tampil di SXSW bertanggung jawab masing-masing soal visa dan aturan keimigrasian.

Mereka hanya diminta menginformasikan pada pihak SXSW soal visa apa yang digunakan.

"Untuk mengamankan spot artis di SXSW, artis setuju untuk memberi tahu SXSW tentang bagaimana mereka berniat memasuki AS (visa tipe apa atau apakah mereka menggunakan Visa Waiver Program) per 5 Februari 2018," demikian tertulis dalam peraturan tahun ini.


Masalah soal deportasi tahun lalu, mengutip Pitchfork, berawal dari ketika band Told Slant mengumumkan mereka batal tampil di SXSW karena aturan imigrasi festival musik akbar itu. Masalah itu muncul berbarengan dengan kebijakan Presiden AS Donald Trump soal imigrasi.

Sebuah surat terbuka kemudian dilayangkan kepada penyelenggara SXSW agar mereka menyingkirkan aturan soal imigrasi itu. Seniman dari berbagai latar belakang menandatangani surat itu, termasuk Downtown Boys, Sheer Mag dan Priests.

SXSW saat itu berlindung di balik kebijakan imigrasi Trump dan mengklaim mereka tidak pernah melaporkan apa pun terkait keimigrasian artis kepada pihak berwenang.


Kasus lain muncul saat sekelompok musisi asal Italia ditahan di bandara dan dideportasi karena mencoba masuk ke AS, padahal mereka memang seharusnya tampil di SXSW.

Soviet Soviet, nama band itu, tertahan di Seattle dan langsung diterbangkan kembali ke Italia hari berikutnya. Padahal selain tampil di SXSW, mereka seharusnya juga punya press tour keliling Amerika. SXSW lantas meminta maaf terkait masalah itu.

Tahun ini, band dari Indonesia ikut tampil di SXSW. Efek Rumah Kaca dan Kimokal berangkat ke AS dan tampil di SXSW meski tanpa bantuan dana dari Badan Ekonomi Kreatif. Permasalahan dana ke SXSW 2018 itu sempat menjadi polemik di media massa.

(rsa)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER