Jakarta, CNN Indonesia -- Jennifer Lopez ternyata juga pernah mengalami sendiri
pelecehan seksual di Hollywood. Baru-baru ini ia mengungkapkan bagaimana rasanya para pria memanfaatkan kekuatan mereka untuk mendapatkan keuntungan dari perempuan pelaku industri hiburan.
Dikutip CNN, JLo mengungkapkan ceritanya dalam wawancara dengan
Harper's Bazaar. Namun, penyanyi dan aktris itu menuturkan, ia tak mengalami pelecehan seperti perempuan lain.
"Tapi apakah saya pernah diminta seorang sutradara untuk melepas busana dan memperlihatkan payudara saya? Ya, pernah. Tapi apakah saya melakukannya? Tidak," ia menegaskan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
JLo mengaku, ia sangat ketakutan saat memutuskan untuk melawan sutradara yang melecehkannya itu. Ia teringat, jantungnya berdetak sangat kencang karena ia bisa kehilangan kesempatannya main film jika menolak permintaan sutradara itu.
Perwakilan JLo mengonfirmasi cerita itu pada
CNN. Katanya, insiden itu terjadi saat awal-awal Jlo terjun ke dunia film. Meski begitu, JLo menolak menyebutkan nama sutradara itu. Ia sadar akan konsekuensi yang bisa terjadi saat memutuskan melawan.
"Tapi saya berpikir sesuatu dalam diri saya seperti merasakan, 'Tidak, kita tidak akan melakukannya,'" ujar sosok yang vokal soal gerakan Time's Up itu mengungkapkan.
Time's Up merupakan gerakan menggalang dana untuk mendukung perempuan-perempuan korban pelecehan seksual. Sejauh ini, dana yang sudah dikumpulkan sebanyak US$21 juta.
Isu pelecehan seksual masih bergaung terutama di Hollywood, setelah produser besar Harvey Weinstein kedapatan melecehkan banyak perempuan, termasuk aktris besar seperti Angelina Jolie dan Gwyneth Paltrow selama berdekade-dekade. Banyak aktris angkat suara.
Isu yang sama merasuk ke berbagai ajang penghargaan di Hollywood, baik film maupun musik.
(arh)