Jakarta, CNN Indonesia -- Lagu terbaru yang dirilis grup rap legendaris asal Amerika Serikat, Wu-Tang Clan, tahun lalu digugat grup musik yang berjaya di dekade 1960an, The Diplomats.
Lagu dengan judul '
People Say' dirilis Wu-Tang Clan pada 2017 silam. Dalam lagu tersebut grup rap asal Staten Island, New York itu mengajak rapper lain yakni Redman.
Seperti dilansir
NME, lagu '
People Say' yang dibawakan Wu-Tang Clan bersama Redman memiliki kesamaan identik dalam hal melodi, lirik, dan ritme dengan lagu '
I've Got the Kind of Love' yang dirilis The Diplomats pada 1969 silam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perwakilan The Diplomats menyatakan dalam gugatannya mereka meminta Wu-Tang Clan berhenti mempertontonkan serta menjual trek lagu '
People Say'.
Sementara itu, dikutip dari
TMZ, The Diplomats menyatakan banyak dari penggemar dan pendengar setia lagu-lagu mereka menemukan kesamaan nada, irama, dan lirik dari lagu '
People Say' milik Wu-Tang Clan. Dan, dari para penggemar itu pulalah The Diplomats akhirnya memutuskan untuk melayangkan gugatan.
Di samping itu, The Diplomats menyatakan mereka tak pernah memberikan izin untuk menggunakan musik mereka, sehingga mereka ingin Wu-Tang Clan menghentikan mempertunjukkan dan menjual lagu '
People Say' karena dinilai telah merusaknya.
[Gambas:Youtube][Gambas:Youtube]People Say adalah lagu yang menandakan kembalinya Wu-Tang Clan untuk merilis album ke tujuh yang mengambil taj
uk Wu-Tang: The Saga Continues. Dikutip dari
Billboard, itu adalah album terbaru setelah album yang mereka rilis pada 2014,
A Better Tomorow.
Pada lagu
People Say, Wu-Tang membukanya dengan sampel yang diambil dari salah satu cuplikan dialog film kungfu Shaolin sebelum salah satu rapper dalam grup itu, Method Man, melakukan rap dengan diiringi dentingan piano.
Wu-Tang Clan adalah grup musik rap yang aktif sejak 1991 silam. Pada awal dekade 1990an silam, Method Man bersama kawan-kawannya sesama rapper dari kawasan Pantai Timur Amerika yakni RZA, GZA, Ol' Dirty Bastard, Raekwon, Ghostface Killah, Inspectah Deck, U-God, dan Masta Killa membentuk grup. Grup itu lalu ditambah seorang rapper lagi yakni Cappadonna dan merilis album debut pada 1993 dengan tajuk
Enter the Wu-Tang (36 Chambers).
Soal gugatan yang dilayangkan kepada Wu-Tang Clan, dari The Diplomats ini bukan sekali yang dilayangkan kepada grup musik rap asal pantai timur Amerika atau
east coast itu. Dua tahun lalu, seorang seniman grafis asal Long Island, Amerika Serikat melayangkan gugatan pada Wu-Tang Clan atas tuduhan plagiarisme karya seni. Sang seniman yang bernama Jason Koza mengaku karya grafis yang dibuatnya, dua tahun lalu, hanya untuk dipublikasikan di situs penggemar Wu Tang Clan, bukan untuk sampul album musik komersial.
karya seni yang diklaim milik Koza itu kini terpampang di album musik langka milik Wu Tang Clan yang bertajuk
Once Upon a Time in Shaolin. Itu adalah album langka yang hanya ada satu keping di dunia.
Bos perusahaan farmasi, Martin Shkreli membelinya dengan harga fantastis yakni US$2 juta. Dalam perjanjian pembeliannya, Wu-Tang Clan meminta agar Shkreli tidak menyebarkan rekaman album yang berisi 31 trek lagu tersebut hingga 88 tahun mendatang.
(kid)