Jakarta, CNN Indonesia -- Film pemenang Oscar,
Call Me By Your Name batal ditayangkan di sebuah festival film di China, karena mengandung konten homoseksual. Film yang dibintangi Timothee Chalamet itu memang bercerita tentang cinta sesama jenis antara seorang anak dan pria dewasa.
Pengumuman bahwa festival film menarik film itu disampaikan oleh distributor film, Sony Pitures Entertainment pada Minggu (25/3) kemarin, seperti dikutip dari berita
Reuters.
Padahal sebelumnya, pada 16 Maret sudah ada pengumuman bahwa film itu akan ditayangkan bersamaan dengan film asing lain seperti
Lean on Pete dan parodi seni
The Square.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beijing International Film Festival, festival film yang membatalkan penayangan
Call Me By Your Name, akan digelar April mendatang. Mereka tidak memberi alasan pembatalannya.
Penyelenggara festival itu menolak berkomentar, dan
Reuters tidak bisa menghubungi Administrasi Negara untuk Pers, Publikasi, Radio, Film dan Televisi di China.
China memang sudah lama dikenal sebagai negara yang punya banyak sensor. Sudah bukan rahasia jika film-film berkonten kekerasan dan seksual menjadi masalah di sana. Film dengan konten LGBT menuai reaksi yang beragam. Ada yang setuju, ada yang tidak.
"Tidak pernah ada kebijakan yang jelas soal isu ini, jadi kami selalu bingung," kata Xin Ying, direktur eksekutif Beijing LGBT Centre dalam wawancaranya kepada
Reuters.
Homoseksual bukan hal yang ilegal di China. Namun masyarakat yang konservatif masih anti akan hal itu. Juli tahun lalu, sebuah konferensi LGBT di sebelah barat kota Chengdu dibubarkan. Mei sebelumnya, aplikasi kencan untuk lesbian, Rela juga ditutup.
Pembatalan penayangan
Call Me By Your Name seiring dengan upaya China untuk memperketat kontrolnya terhadap konten media. Bulan ini, parlemen China memutuskan untuk menyerahkan kontrol atas film, berita dan penerbitan ke departemen publisitas Partai Komunis.
(rsa)