Rencana Perayaan 15 Tahun Kerispatih sebelum Andika Meninggal

Agniya Khoiri | CNN Indonesia
Selasa, 10 Apr 2018 16:18 WIB
Badai, eks personel Kerispatih menggagas 'reuni' Kerispatih untuk merayakan 15 tahun band itu. Namun pemain basnya, Andika keburu meninggal, Selasa (10/4).
Badai eks Kerispatih mengunjungi rumah duka Andika yang meninggal Selasa (10/4). (CNN Indonesia/Agniya Khoiri)
Jakarta, CNN Indonesia -- Andhika Putra Sahadewa, pemain bas yang meninggal Selasa (10/4) pagi, bersama Badai membentuk Kerispatih 15 tahun lalu. Namun Badai yang tak lagi bersama Kerispatih sejak 2016, mengaku sudah mengenal Andhika setahun sebelumnya.

Mereka bahkan punya sapaan hangat untuk masing-masing. Andika memanggilnya Ambon-berasal dari Badai yang memang orang Ambon, sementara Badai memanggilnya Jawir. Mereka sering saling iseng, tapi tetap bersahabat.

Badai merencanakan 'reuni' Kerispatih merayakan ulang tahun ke-15 band itu yang jatuh bulan ini. Rencananya, perayaan dilangsungkan di sebuah restoran.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Pas di Malang saya mau kumpulin Kerispatih dalam konsep masterpiece saya. Dan saya rasa Andika tahu," ujar Badai yang ditemui di rumah duka Andika di kawasan Cipinang, Jakarta. Namun, ia melanjutkan, Tuhan berkehendak lain.

Andika meninggal di kediamannya, Selasa pagi. Sebelumnya ia sempat jatuh dan dilarikan ke rumah sakit, serta didiagnosis stroke. Ia pun membaik dan dipulangkan, namun kemudian meninggal dunia. Rupanya, Andika pun punya riwayat diabetes.

Badai mengaku tahu soal penyakit diabetes yang diderita Andika atau Dika, sapaan akrabnya, sejak lama. Belakangan penyakit itu ternyata memburuk.

"Sudah sempat gemuk banget, terus kurus. Pengalaman kami, selama manggung bareng 2012-2013 masih stabil, tapi 2016 tiap sudah tiga atau empat lagu enggak bisa lama berdiri. Selalu mengeluh sama saya, karena saya di belakang dia," cerita Badai saat ditemui di rumah duka di kawasan Cipinang, Jakarta.


Jika sudah demikian, Badai akan meminta kru untuk mengambilkan kursi.

Badai tak banyak bertemu Andika setelah ia hengkang dari Kerispatih. Terakhir, kata Badai, saat sahabatnya dirawat di rumah sakit bulan lalu.

"Bulan lalu dengar dia masuk RS karena ada gangguan kesehatan, saya besuk terus sudah. [Kabar terakhir] saya dengar almarhum sudah tidak ada," katanya.

Kabar kepergian Andika diketahui Badai dari sang istri. Badai terkejut, lantaran di media sosial Andika sempat menunjukkan kemajuan kesehatannya.


"Beberapa unggahan terakhir dia gemuk lagi, enggak tahunya Tuhan berkehendak lain," ujar Badai. Tak ayal, kepergian itu membuatnya terpukul.

Bagi Badai, Andika merupakan sosok yang selalu memberi nyawa dalam bermusik.

"Dia basis yang memberi warna, dia tidak tergantikan. Mungkin banyak yang memberi nyawanya, tapi tetap dia yang main," katanya. (rsa)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER