Jakarta, CNN Indonesia -- Istri
Harvey Weinstein, perancang busana asal Inggris Georgina Chapman akhirnya buka suara atas kelakuan suaminya. Dalam wawancara pertamanya dengan media setelah skandal
pelecehan seksual oleh sang suami, Chapman mengungkapkan bahwa ia tak pernah curiga perilaku Weinstein seburuk itu.
"Ada bagian dari diri saya yang benar-benar naif, jelas sangat naif," tuturnya dalam wawancara dengan
Vogue yang dipublikasikan Kamis (10/5) kemarin, seperti dikutip
AFP.
Di pikirannya, pernikahannya dengan sang produser besar Hollywood baik-baik saja, bahkan bahagia. "Saya mencintai hidup saya," ujarnya menegaskan. Namun kini semua berubah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah mendengar skandal tentang suaminya Oktober lalu, ia langsung syok. Chapman pun memutuskan meninggalkan suaminya. Tak hanya dipecat dari perusahannya, Weinstein yang dituding melakukan pelecehan seksual pada puluhan perempuan selama sekitar dua dekade terakhir pun juga diceraikan sang istri. Chapman sendiri langsung hancur.
Sang penggagas lini busana berlabel Marchesa itu bahkan tak bisa makan.
"Saya kehilangan 4,5 kilogram dalam lima hari," tuturnya mengakui. Ia memutuskan terbang dari New York ke Los Angeles, lalu ke London dan tak keluar rumah selama lima bulan.
"Saya merasa sangat dipermalukan dan begitu hancur. Saya berpikir, 'Siapa saya bisa berjalan-jalan dengan semua hal ini terjadi?' Itu sangat, sangat buruk," ujar Chapman.
Setiap memikirkan dan bicara tentang anak-anaknya, air matanya tak tertahan. "Bagaimana hidup mereka nanti? Mereka mencintai ayah mereka. Mereka mencintainya. Saya tidak bisa merasakan menjadi mereka," ujarnya dengan penuh emosional dalam wawancara itu.
"Ada kalanya saya merasa marah, bingung, dan tak percaya. Dan ada momen-momen di mana saya hanya [bisa] menangis untuk anak-anak saya," ungkapnya melanjutkan, dikutip
Reuters.
Chapman menjual rumah yang digunakan sebagai tempat tinggal selama ia dan Weinstein menikah. Keduanya menikah pada 2007 dan memiliki dua anak, satu perempuan dan satu laki-laki. Ia pun pindah ke rumah peternakan yang tenteram di utara New York bersama mereka.
Ia bahkan membatalkan rencana labelnya, Marchesa untuk tampil memamerkan koleksi busana di New York Fashion Week pada Februari lalu. Ia merasa ada kesan buruk di sekitar label busananya. Namun Senin lalu, Scarlett Johansson memutuskan mengenakannya ke Met Gala 2018.
Selain acara amal, itu juga ajang pamer busana kelas atas bagi selebriti.
Itu seakan membuat kepercayaan diri Chapman kembali. "Banyak orang yang menghubungi [saya] dan berkata, 'Biarkan kami memakai sesuatu,'" tuturnya.
Meski banyak perubahan terjadi pada hidup sang desainer, Chapman tak merasa sebagai korban. Sementara itu, gerakan #MeToo menggema di Hollywood setelah skandal Weinstein yang memperdaya sekitar 70 perempuan terkuak. Pelecehan seksual pun tak malu lagi dibicarakan.
(rsa)