Jakarta, CNN Indonesia -- Sutradara
Black Panther, Ryan Coogler menyebut karakter wanita di film Marvel tersebut cukup kuat dan berpotensi mendulang kesuksesan bila dibuat menjadi film lepasan tersendiri.
Hal itu diungkapkan oleh Coogler ketika mengisi sesi bincang-bincang di Cannes Film Festival, Kamis (10/5) waktu setempat.
Bahkan, Coogler menganggap para karakter wanit di Black Panther lebih penting dibandingkan si tokoh utama, T'Challa yang diperankan Chadwick Boseman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya pikir Anda dapat berargumen bahwa mereka [karakter perempuan di
Black Panther] lebih penting," kata Coogler.
Ada sejumlah karakter perempuan yang memegang peranan penting dalam
Black Panther, seperti Nakia (Lupita Nyong'O) yang merupakan mata-mata, kemudian Okoye (Danai Gurira) sebagai kepala pasukan khusus perempuan Wakanda, dan Shuri (Letitia Wright) yang merupakan putri mahkota Wakanda sekaligus perancang teknologi bagi negeri tersebut.
Peran penting para karakter perempuan ini semakin terlihat di film
Avengers: Infinity War, kala para karakter perempuan Wakanda yang diwakili Okoye dan Shuri memiliki tugas penting dalam upaya melawan Thanos.
 Nakia (Lupita Nyong'O, kiri) yang merupakan mata-mata dari Wakanda di film 'Black Panther'. (Dok. Marvel Studios/Walt Disney Pictures via imdb.com) |
Bahkan, peran penting ini juga membuat Coogler terkejut dan menyebutkan situasi yang terjadi di
Infinity War menegaskan peran penting kaum perempuan Wakanda.
"Itu adalah bagian terfavorit saya dari film tersebut ketika melihatnya, dan saya tidak menyangkanya," kata Coogler.
"Bagian film itu adalah bagian ketika Anda melihat sesuatu yang baru dan segar saat menonton film. Bagian itu menarik. Kami memiliki aktris ini yang mampu dengan mudah membawa film mereka sendiri," papar Coogler.
Penilaian Coogler akan kekuatan karakter dan aktris
Black Panther tersebut semakin memuncak ketika kritikus Elvis Mitchell yang memandu acara bincang-bincang bertanya keinginannya membuat film lepasan Black Panther khusus para perempuan itu.
"Oh bung," kata Coogler. "Itu amat menakjubkan bila kesempatannya ada. Mereka [pihak Marvel] melakukannya dalam versi komik," lanjutnya, seperti dikutip dari
Variety.
Dalam perbincangan itu pula, Coogler juga menegaskan pentingnya menguatkan konten dan nuansa Afrika dalam kisah Black Panther yang berlatar di negeri utopis Wakanda.
"Kami ingin film [
Black Panther] adalah film [tentang] Afrika dalam segala aspek," kata Coogler.
"Wakanda adalah apa yang kita harapkan. Orang-orang menyebutnya utopia. Beberapa orang menyebutnya sebuah dunia impian atau sejenisnya. Ide di Wakanda adalah setiap orang berhak mewujudkan potensi terbesar mereka." lanjutnya.
[Gambas:Youtube] (end)