Gambus Sabyan, Kantongi Terima Kasih sampai Puluhan Juta

Muhammad Andika Putra | CNN Indonesia
Jumat, 15 Jun 2018 08:23 WIB
Gambus Sabyan yang mewarnai Ramadan sampai Lebaran tahun ini tidak langsung dikenal, mereka mengawali dari band pernikahan dengan bayaran 'terima kasih.'
Sabyan memopulerkan musik gambus Ramadan tahun ini. (Dok. Official Sabyan Gambus via Youtube)
Jakarta, CNN Indonesia -- Lantunan musik gambus turut mewarnai bulan Ramadan kemarin. Lagu-lagu seperti Ya Maulana, Deen Assalam, Ya Jamalu, Ya Habibal Qolbi, sampai Ya Habib Salam kembali populer.

Senandungnya berbahasa Arab. Cengkoknya pun khas musik Timur Tengah. Namun lantunan musiknya teramat pop. Jika melihat klipnya, yang menyanyikan pun berwajah Indonesia. Seorang perempuan berhijab dan sekelompok grup musik. Sabyan, nama grup itu.

Sabyan dan vokalisnya, Khoirunnisa alias Nisa, memang baru belakangan dikenal. Namun mereka sebenarnya sudah terbentuk sejak 2015. Awalnya, mereka hanya band pengisi acara pernikahan. Pertama tampil, tak ada bayaran. Hanya ucapan terima kasih yang didapat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Kelamaan, Ahmad Fairuz (Ayus) dan teman-temannya diganjar Rp3 juta per tampil. Ia lalu merasa Sabyan punya masa depan. Ayus yang memainkan kibor pun mengajak Kamal (darbuka), Tubagus Syaifulloh (biola) dan Anisa Rahman (backing vokal) membesarkan Sabyan.

Perlahan, band itu memang besar. Apalagi sejak bertemu Sofwan Yusuf (backing vokal) dan Nisa yang kini justru menjadi wajah bagi Sabyan. Sekarang band asal Jakarta itu memiliki 1,3 juta pengikut di Instagram dan 2,4 juta subscribers di YouTube.

Selama Ramadan kemarin, jadwal manggung mereka sangat padat.

[Gambas:Youtube]

"Alhamdulillah jadwal manggung kami padat, selama bulan puasa ini dalam seminggu kami hanya satu hari tidak manggung," kata Ayus kepada CNNIndonesia.com beberapa waktu lalu.

Bayarannya bukan lagi terima kasih. Satu kali tampil bisa Rp30 juta sampai Rp40 juta.

Mereka bahkan sudah bisa membangun studio sendiri dari uang hasil pentas. Rekaman lagu pun dilakukan. Yang dibawakan kebanyakan adalah lagu yang dinyanyikan ulang, berdasarkan saran dari penggemar yang disebut Sahabat Sabyan. Kebanyakan meminta selawat.


Hasil rekaman kemudian mereka unggah di YouTube. Lagu pertama yang diunggah adalah Qomarun, pada Agustus 2017. Hingga kini, hampir semua video musik Sabyan ditonton puluhan juta kali di platform streaming itu. Yang terbanyak adalah selawat Ya Habibal Qolbi, ditonton 151 juta kali. Yang paling sedikit, Ahmad Ya Habibi, ditonton 19 juta kali.

Kata Ayus, Sabyan memang fokus memilih gambus lantaran ia tinggal di kawasan Cipinang Besar. Ada salah satu grup musik gambus di sana, sehingga sejak kecil ia akrab dengannya.

Ayus pun bersyukur musik dari masa kecilnya itu, ditambah kerja keras dirinya dan teman-temannya, bisa membuat Sabyan dikenal. Usaha manis itu pun tak luput dari perhatian label mayor maupun independen. Banyak yang menawari Sabyan untuk bergabung.


Namun, tawaran itu ditolak mentah-mentah karena Sabyan ingin bermusik sendiri.

"Saya orang yang enggak suka diatur, kami pikir kami mau coba jalan sendiri," ujar Ayus.

Namun ditanya soal rencana membuat label sendiri, ia mengaku belum memikirkannya. "Belum [ada rencana untuk membuat label sendiri], nanti saya pelajari," katanya mengakhiri. (rsa)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER