ULASAN KONSER

Terlempar ke Mesin Waktu bersama Candra Darusman

Muhammad Andika Putra | CNN Indonesia
Kamis, 19 Jul 2018 16:01 WIB
Candra Darusman seperti melempar pengunjung ke mesin waktu lewat lagu-lagu hit 80-an dalam konsernya, 'The Piano Man' di TIM, Jakarta, Rabu (18/7).
Candra Darusman menggelar konser perdana, Rabu (18/7) dalam masa 40 tahun berkarier di dunia hiburan. (CNN Indonesia/M Andika Putra)
Jakarta, CNN Indonesia -- Lampu Teater Besar Taman Ismail Marzuki seketika padam. Pengunjung yang memadati kawasan sejak Rabu (18/7) pukul 19.00 WIB pun terdiam. Suara narator terdengar menggelegar.

Ia bicara soal piano. Alat musik yang akrab dimainkan musisi Candra Darusman, pemikat panggung malam itu. Konsernya sendiri bertajuk 'The Piano Man,' julukan yang seakan melekat padanya.

Candra musisi yang hit pada akhir 70-an sampai awal 90-an. Tak heran jika mayoritas pengunjung malam itu berusia 40 sampai 60 tahun. Candra terkenal karena bergabung dengan Chaseiro, Karimata, sampai akhirnya belakangan memutuskan untuk bersolo karier.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Usai monolog soal piano dari narator berakhir dan tirai panggung terbuka, Candra terlihat duduk di bangku piano sembari membawakan lagu Highway To Mexico City.

Tampilannya elegan. Setelan jas hitam, kemeja putih dan dari biru gelap. Di kantung kiri atasnya terselip sapu tangan putih. Menambah formal sekaligus maskulin penampilannya.

"Banyak yang tanya mengapa saya mau main lagi, saya mau main lagi karena promotor bilang sebagian pemasukan akan didonasikan untuk guru mereka saat SMA," kata Candra, membuka.

Candra Darusman tampil elegan.Candra Darusman tampil elegan. (CNN Indonesia/M Andika Putra)
Tak lupa ia berterima kasih pada hadirin.

Itu konser solo pertama Candra sepanjang berkarier di dunia musik selama 40 tahun. Pertama kalinya ia jadi pemikat utama di atas panggung, tanpa Chaseiro maupun Karimata.

Namun Candra tidak benar-benar sendirian. Dalam konser itu ia juga berkolaborasi dengan HIVI!, Monita Tahalea, Andien, Glenn Fredly, The Kadrijimmo, Chaseiro dan Tito Soemarsono.


Setidaknya setiap kolaborator membawakan dua lagu bersama Candra.

HIVI! mengawali kolaborasi itu dengan membawakan lagu Genewa dan Balada Seorang Teman. Sayang, saat Genewa dinyanyikan, suara vokal Ilham dan Nadhia kalah dengan suara alat musik yang mengiringi. Kemungkinan besar hal itu terjadi karena kesalahan teknis.

Setelah penampilan itu, semua kolaborasi berjalan dengan baik. Penampilan bersama Monita misalnya, dalam lagu Perkenalan Perdana dan Indahnya Sepi. Keduanya dibawakan dengan baik.


Indahnya Sepi bahkan sukses menghipnotis pengunjung untuk ikut bernyanyi. Lagu itu memang sangat hit ketika dirilis pada 1981. Dahulu, Candra memasukkannya dalam album solo yang juga bertajuk Indahnya Sepi. Lagu itu pun seakan menyalakan mesin waktu di dalam konser.

Kolaborasi bersama Andien tak kalah apik. Lagu Pesta dan Senantiasa dibawakan. Candra bercerita, Senantiasa ia tulis pada 1981. Ia memasukkannya dalam album Kekagumanku (1983). Lagu itu terinspirasi dari pepatah 'jika kau ingin mengenaliku, kenalilah dirimu dulu.'

Chaseiro menambah marak konser. Lagu Rio De Janeiro dan Dunia di Batas Senja tak kalah meriah saat dibawakan. Walau sudah tidak muda, kualitas suara mereka masih bagus. Hanya gerakan di atas panggung saja yang kini terbatas, tak bisa terlalu lincah.

Andien berkolaborasi dengan Candra Darusman dalam 'The Piano Man.'Andien berkolaborasi dengan Candra Darusman dalam 'The Piano Man.' (CNN Indonesia/M Andika Putra)
Kemeriahan kembali terjadi saat The Kadrijimmo tampil membawakan Dara dan Cinta Untuk Marlina. Begitu pula saat Tito Soemarsono membawakan lagu Jasa Seorang Teman dan Kau.

Lagu Kau semakin membuat konser itu bak mesin waktu. Pengunjung terlena dan seperti terlempar ke masa lalu. Terlebih ketika Candra menjelaskan bagaimana lagu itu dibuat.

"Dulu dia datang ke rumah saya membawa sebuah nada indah tapi begitu saja diulang-ulang, belum ada reff-nya. Ini lagunya," kata Candra sembari memainkan intro Kau.

Candra Darusman menutup konser dengan meriah bersama kolaborator.Candra Darusman menutup konser dengan meriah bersama kolaborator. (CNN Indonesia/M Andika Putra)
Lagu itu berlanjut tanpa jeda dengan Kau aransemen baru yang dinyanyikan Glenn. Mayoritas pengunjung reflek berdiri sambil bernyanyi mendengar aransemen dengan tempo yang lebih cepat. Glenn melanjutkan penampilan dengan membawakan lagu Tempat Berpijak.

Candra menutup konser itu dengan membawakan sendiri lagu Kekagumanku. Sebagai 'bonus,' lagu Ceria dibawakannya bersama seluruh kolaborator. Mayoritas pengunjung berdiri sembari bernyanyi dan tepuk tangan. Mereka sadar dua lagu itu merupakan penampilan terakhir.

Klasik, seperti kebanyakan konser. Pegunjung meminta Candra untuk tampil kembali dengan berteriak 'we want more.' Dan konser 'The Piano Man' benar-benar ditutup dengan lagu Pemuda.

Penampilan Glenn bersama Candra Darusman.Penampilan Glenn bersama Candra Darusman. (CNN Indonesia/M Andika Putra)
Penggalaran lirik 'bersatulah semua seperti dahulu, lihatlah kemuka, keinginan luhur kan terjangkau semua' menggema di Teater Besar, membuat merinding. (rsa)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER