Jakarta, CNN Indonesia -- Polka Wars merilis dua lagu baru bertajuk
Rekam Jejak dan
Mapan. Karya itu mereka rilis secara digital melalui sejumlah layanan musik
streaming dan YouTube.
Vokalis sekaligus gitaris Karaeng Adjie menjelaskan, dua
single tersebut mengandung konten kritik sosial.
Rekam Jejak yang ditulis gitaris Billy Saleh bercerita tentang korban pelanggaran hak asasi manusia (HAM).
"Kejadian itu kan sebenarnya udah lama dan ada kaitan dengan politik juga. Kemarin Billy lagi gemas sama salah seorang yang retorika baik tapi sebenarnya suka membenturkan antar pihak, jadilah lagu itu," kata Aeng kepada
CNNIndonesia.com melalui sambungan telepon, Rabu (18/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
[Gambas:Youtube]Sementara
Mapan, kata Aeng, bercerita tentang orang-orang yang memaksakan diri untuk menjadi mapan. Melakukan sesuatu yang tidak disukai demi kemapanan.
"Banyak orang yang bangun pagi tiap hari kerja untuk mengejar mapan. Tapi sebenarnya kebahagiaan semu dan kosong," kata Aeng.
Lagu
Mapan Aeng tulis saat Polka Wars rekaman di New York pada 2014 lalu. Rekaman itu merupakan hadiah dari Converse Rubber Tracks yang mereka juarai.
[Gambas:Youtube]Aeng mengaku Polka Wars sudah memiliki materi baru yang siap rilis. Namun, mereka memutuskan merilis
Rekam Jejak dan
Mapan lebih dulu.
"Kami berencana rilis album baru tapi belum tahu kapan. Belum tahu juga dua lagu itu nanti masuk apa enggak dalam album," kata Aeng.
[Gambas:Video CNN] (arse)