Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Amerika Serikat
Donald Trump digugat oleh Steven Tyler, pentolan band
Aerosmith.
Itu karena Trump telah dengan sembarangan menggunakan lagu Aerosmith untuk kampanye. Masalahnya, itu bukan lagi terjadi saat pemilihan presiden dua tahun lalu.
Tim Trump menggunakan lagu rilisan 1993, berjudul
Livin' on the Edge untuk meraih dukungan di Charleston Civic Center, West Virginia pada Selasa (21/8) malam waktu setempat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lagu diputar bersamaan dengan pendukung Trump yang memasuki ruangan. Mereka membawa berbagai spanduk mendukung Trump, termasuk bertuliskan "
Women for Trump."
Tyler tidak terima lagunya digunakan, lantas mengirimi Sang Presiden surat permintaan untuk menghentikan aksinya, melalui pengacara Dina LaPolt. Dalam surat itu, Tyler menuding Trump telah secara tidak bertanggung jawab melakukan pelanggaran.
Dalam surat yang dikutip
Variety itu, dijelaskan bahwa penggunaan
Livin' on the Edge adalah tanpa izin Tyler maupun Aerosmith. Dengan demikian, "Mr. Trump telah salah menganggap, sekali lagi, bahwa klien kami mendukung kampanyenya."
Ini bukan kali pertama Trump sembarangan menggunakan lagu band asal Boston itu.
Pada 2015, Aerosmith juga sudah mengiriminya surat permintaan penghentikan tindakan setelah Trump memakai lagu mereka yang berjudul
Dream On dalam kampanye kepresidenan.
Pun bukan hanya kepada Aerosmith Trump melakukan itu. Mengutip
NME, pada 2016 ia juga menggunakan lagu The Rolling Stones
You Can't Always Get What You Want dan
Start Me Up tanpa izin, untuk kampanye. Demikian pula dengan lagu Adele dan Neil Young.
Para musisi sudah memintanya berhenti, namun Trump mengulanginya lagi kini.
(rsa)