Kanye West Minta Maaf Soal Kontroversi Perbudakan

Endro Priherdityo | CNN Indonesia
Jumat, 31 Agu 2018 07:45 WIB
Kanye West mendadak melankolis dan meminta maaf sambil menangis pernah menyakiti orang dengan komentarnya bahwa jadi budak adalah pilihan.
Kanye West mendadak melankolis dan meminta maaf sambil menangis pernah menyakiti orang dengan komentarnya bahwa jadi budak adalah pilihan. (REUTERS/Dylan Martinez)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kanye West meminta maaf atas segala kontroversi yang muncul dari tingkahnya, mulai dari topi 'Make America Great Again' hingga komentarnya soal perbudakan beberapa waktu lalu.

Bahkan, Kanye yang mengatakan permohonan maaf tersebut melalui sebuah wawancara radio di Chicago, menangis kala meminta maaf.

"Saya tidak tahu apakah saya sudah meminta maaf dengan cukup layak atas dampak komentar perbudakan yang dirasakan orang banyak," kata Kanye dalam wawancara dengan radio WGCI Chicago.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya minta maaf soal topi MAGA hingga komentar soal perbudakan, dan saya meminta maaf kepada orang-orang yang terluka atas kejadian tersebut," lanjutnya.


"Dan saya menghargai kalian memberikan saya kesempatan untuk berbicara kepada kalian tentang yang saya pikirkan dan apa yang saya lalui dan mengapa saya bisa berkata demikian dan saya hanya menghargai kalian yang menganggap saya sebagai sebuah keluarga," kata Kanye.

Dalam wawancara tersebut, Kanye juga mengisahkan pengalamannya menghadapi kondisi gangguan mental yang ia alami sehingga menyebabkan banyak penggemarnya merasa bingung akan tingkahnya.

Kanye mengaku dirinya juga mendapatkan stigma atas kondisi yang ia miliki. Namun dirinya mengaku sudah mampu mengatasi segala pergolakan batin yang terjadi pada dirinya.

Setelah semuanya berlalu, Kanye sadar bahwa tingkahnya menyakiti orang banyak, terutama dari kalangan masyarakat kulit hitam di Amerika.

Kanye West membuat kontroversi pada Mei lalu dengan menyebut bahwa perbudakan adalah sebuah pilihan kala diwawancara secara langsung oleh TMZ.


"Kau dengar tentang perbudakan [terjadi] selama 400 tahun. 400 tahun? Itu terdengar seperti sebuah pilihan," kata Kanye kala itu.

"Kita secara mental terpenjara. Saya suka kata 'penjara' karena perbudakan terlalu identik dengan orang kulit hitam. Seperti Holocaust identik pada Yahudi, perbudakan itu orang kulit hitam," lanjutnya.

Kalimat West sempat menimbulkan kegemparan di akun media sosial Twitter dan ia mengatakan dirinya terkejut dengan respons atas wawancara secara langsung itu.

West kemudian coba menjelaskan maksud ucapannya.

[Gambas:Youtube]

"Untuk memperjelas maksud saya, tentu saja saya tahu para budak tidak ditangkap dan dikirim menggunakan kapan karena keinginan mereka sendiri. Maksud saya adalah, ketika kit terus berada di posisi itu sementara jumlah kita sebenarnya banyak, maka artinya mental kitalah yang diperbudak," ujarnya lewat Twitter, seperti dikutip dari CNN.

"Alasan saya mengangkat kembali soal 400 tahun adalah mental kita tidak boleh lagi terpenjara selama 400 tahun lagi. Kita memerlukan kebebasan berpikir. Bahkan pernyataan (saya) adalah contoh kebebasan berpikir. Sekali lagi saya diserang karena mengusulkan ide-ide baru." (end)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER