Jakarta, CNN Indonesia -- Sosok Sony Al Ihsan mendadak populer berkat video berdurasi satu menit di 
media sosial. Kemampuannya meniru suara 
Presiden Joko Widodo membuat dirinya menjadi bahan pemberitaan pelbagai media sejak pekan ini.
Di tengah popularitasnya yang sedang naik, Sony mau memanfaatkan momentum ini untuk menjadi 
Youtuber.
"
Kepikiran jadi Youtuber. Saya lagi buat sama temen-temen konsepnya 
gimana, terus tim kreatifnya siapa saja. Semuanya lagi dipertimbangkan," ujar mahasiswa Fakultas Hukum UIN Sultan Syarif Kasim Riau kepada CNNIndonesia.com, Selasa (25/9)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 Rencananya, Sony akan mencoba peruntungan menjadi Youtuber dalam 1-2 bulan mendatang. Dia bakal membuat parodi wawancara Jokowi dan mencoba suara pelbagai tokoh lainnya.
Dia menuturkan meniru suara Presiden itu awalnya hanya untuk bercanda.
  
"Kita lagi iseng tuh sebenarnya, lagi mau jalan-jalan. Jadi lagi 
nunggu mobil dipanasin. Sambil nunggu biar engggak bosen, teman-teman 
ngide untuk bikin video wawancara 
niru suara Jokowi. Jadi semuanya itu iseng, nggak ada konsep, nggak ada skrip, semuanya spontan," katanya.
Dia mengatakan dirinya sering memakai suara tokoh tertentu untuk presentasi di kelas sehingga mahasiswa lain tak mengantuk.
"Saya nggak belajar, semua muncul begitu aja. Jadi kalau 
ngelihat Pak Jokowi itu langsung dapat 
feel-nya, gesturnya bisa saya rasain, suaranya saya rasa bisa 
didapetin. Ya sudah, saya coba sendiri dan besok-besoknya dicoba di depan teman-teman," ujarnya.
[Gambas:Youtube]Aksi mahasiswa hukum itu menjadi viral sejak akhir pekan lalu melalui sebuah parodi wawancara Jokowi dengan wartawan.
Beberapa kawan Sony turut berperan sebagai wartawan, menyodorkan ponsel dan botol parfum seakan-akan merekam pembicaraannya. Ketika ditanya mengenai cara mengatasi persoalan nilai tukar dolar itu, Sony malah menjawab dengan 'nyeleneh'.
"Yang namanya mengatasi itu, ya tidak dibawahi. Yang dibawahi berarti diatasi," gurau Sony dalam videonya. 
(tsy/asa)