Jakarta, CNN Indonesia -- Penabuh drum
Superman Is Dead (SID)
Jerinx menunggu nyali presiden Joko Widodo (Jokowi) membatalkan Peraturan Presiden Nomor 51 Tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan Denpasar, Badung, Gianyar dan Tabanan.
Pernyataan itu ia sampaikan lewat akun Instagram @jrxid setelah izin relokasi yang dipegang PT Tirta Wahana Bali Internasional (TWBI) kedaluwarsa sejak 26 Agustus lalu.
Selain itu analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) proyek reklamasi Teluk Benoa juga dinilai tidak layak karena aspek sosio kultural yaitu adanya penolakan dari masyarakat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Resmi! Amdal ditolak. Izin lokasi PT TWBI gugur! Selamat pada rakyat Bali yang lebih dari 5 tahun konsisten menolak reklamasi Teluk Benoa," tulis Jerinx.
Masyarakat Bali yang ia maksud, termasuk dirinya sendiri yang memang konsisten menolak reklamasi. Ia sering mengunggah penolakannya maupun terlibat dalam acara-acara yang menentang Perpres soal reklamasi.
Dalam unggahan Instagram-nya Jerinx melanjutkan, "Kini tinggal tunggu nyali Jokowi untuk batalkan Perpres 51/2014 warisan SBY. Berani Mas? Kalau Wowo sih cepet banget bilang berani. Yuk ramai-ramai tanya @jokowi di kolom komen."
[Gambas:Instagram]Pemilik nama asli I Gede Ari Astina memang tak takut menentang Jokowi soal reklamasi Teluk Benoa. Ia bahkan pernah membalas kicauan Jokowi di Twitter yang meminta melaporkan masalah di sekitar masyarakat, 2015 lalu.
"Ada masalah di sekitar Saudara? Laporkan ke saya melalui lapor.presiden.org. Kanal ini hasil kreativitas anak bangsa - Jkw," tulis Jokowi dalam kicauannya kala itu.
Unggahan lawas Jokowi tersebut kemudian muncul kembali ke lini masa akibat dibalas Jerinx, Senin (9/7). Jerinx yang memiliki 364 ribu pengikut di Twitter membalas cuitan tersebut dengan kritikan yang pedas.
"Saya sudah lapor langsung ke Bapak di Istana Negara, 15 April 2015. Selama 30 menit kita semeja, bapak bilang akan menindaklanjuti, sampai sekarang masih nol besar," kata Jerinx dalam balasannya kepada Jokowi.
"Bapak menang di Bali 74 persen karena mayoritas percaya bapak bisa batalkan reklamasi Teluk Benoa," lanjutnya.
(rsa)