Robert De Niro Ajak Warga 'Balas' Paket Bom dengan Hak Pilih

Tim | CNN Indonesia
Sabtu, 27 Okt 2018 12:42 WIB
Sebagai pengkritik Donald Trump, Robert De Niro menjadi target teror paket bom ke sejumlah tokoh di AS. Ia mengajak warga melawan dengan menggunakan hak pilih.
Sebagai pengkritik Donald Trump, Robert De Niro menjadi target teror paket bom ke sejumlah tokoh di AS. Ia mengajak warga melawan dengan menggunakan hak pilih. (Reuters/Dado Ruvic)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sebagai pengkritik Presiden Donald Trump, Robert De Niro juga menjadi target pengiriman paket bom ke sejumlah tokoh di Amerika Serikat. Kini, ia angkat bicara.

De Niro mengajak masyarakat "membalas" serangan tersebut dengan menggunakan hak pilihnya demi mengalahkan partai tempat Trump bernaung, Partai Republik.

"Ada yang lebih kuat daripada bom, dan itu adalah suara kalian. Rakyat harus memilih!" ujar De Niro kepada The Hollywood Reporter.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya bersyukur kepada Tuhan tak ada yang terluka, dan saya berterima kasih atas keberanian aparat keamanan dan penegak hukum karena sudah melindungi kami."
Selama ini, De Niro memang sangat vokal mengkritik Trump sejak taipan real-estate itu mulai mendeklarasikan pencalonan dirinya sebagai presiden dalam pemilihan umum 2016 lalu.

Dalam sebuah video menjelang pemilu, De Niro menyebut Trump begundal, badut, bajingan, dan "anjing kampung yang tak mengerti apa yang ia katakan."

Ketika Trump terpilih, De Niro membandingkan emosinya dengan kondisi jiwanya setelah tragedi 9/11.

[Gambas:Video CNN]

Selain De Niro, sejumlah pendukung Partai Demokrat lain juga menjadi korban ancaman paket bom selama sepekan belakangan, termasuk pebisnis George Soros.

Secara keseluruhan, aparat menemukan 13 paket bom yang dialamatkan di antaranya kepada Barack Obama, Hillary Clinton, hingga mantan Direktur Pusat Intelijen Pusat (CIA), John Brennan.

Kepolisian sudah menangkap terduga pelaku pengirim paket-paket tersebut. Pria bernama Cesar Sayoc itu memang dikenal sebagai pendukung Trump. (has)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER