Jakarta, CNN Indonesia -- Trailer film
Bumi Manusia dirilis secara resmi pada Kamis (4/7). Dalam trailer ditampilkan aksi
Iqbaal Ramadhan sebagai Minke, Mawar Eva De Jongh sebagai Annelies, serta Sha Ine Febrianti sebagai Nyai Ontosoroh di film garapan sutradara Hanung Bramantyo tersebut.
Video tersebut dibuka dengan perkenalan Annelies dan Minke.
"Annelies Melema," kata Annelies yang mengenakan gaun terbuka di bagian bahu dengan rambut terurai.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Minke," kata Minke,
"Minke saja?" tanya Annelies.
"Aku pribumi," sahut Minke sembari menjabat tangan Annelies.
Setelahnya, trailer diselingi ragam adegan seperti pertentangan ayah Minke, konflik tentang ibu Annelies yang seorang pribumi, hingga persidangan soal hak asuh Annelies.
Salah satu dialog ikonis dalam kisah
Bumi Manusia pun menjadi bagian di trailer ini.
"Saya hanya ingin jadi manusia bebas, tidak diperintah dan tidak memerintah," ucap Minke.
[Gambas:Youtube]Hanung Bramantyo selaku sutradara mengaku membuat trailer bukanlah pekerjaan mudah. "Kita sebenarnya susah membuat trailer ini, karena setiap adegan itu sebenarnya
clue.
Bumi Manusia itu novel yang buat saya itu sangat utuh, semua adegan yang dipaparkan saling keterkaitan dengan yang lain," katanya.
"Jadi saya harus menyesuaikan dan memasukkan adegan tanpa penonton bisa menebak. Semoga penonton tidak ter-
spoiler dengan trailer ini, karena cukup sulit menyusun adegan (di dalam trailer)," lanjut Hanung.
Film yang diadaptasi dari novel berjudul sama karya
Pramoedya Ananta Toer ini direncanakan tayang pada 15 Agustus mendatang. Penayangan itu dibarengi dengan film adaptasi novel lain milik Pram, yaitu
Perburuan yang disutradarai Richard Oh.
Bumi Manusia merupakan buku pertama dari
Tetralogi Buru karya Pram yang pertama kali diterbitkan oleh Hasta Mitra pada 1980. Buku ini ditulisnya ketika masih diasingkan di Pulau Buru bersama ribuan tahanan politik lain karena dicap sebagai komunis.
Bumi Manusia bercerita tentang Minke, salah satu anak pribumi yang sekolah di HBS. Pada masa itu, yang dapat masuk ke sekolah HBS adalah orang-orang keturunan Eropa. Namun Minke, selain anak seorang pesohor, juga pribumi yang pandai. Ia sangat piawai menulis.
Melihat kondisi di sekitarnya, Minke tergerak untuk memperjuangkan nasib pribumi melalui tulisan, yang menurutnya membuat suaranya tidak akan padam ditelan angin.
 Sha Ine Febrianti berperan menjadi Nyai Ontosoroh dalam 'Bumi Manusia'. (CNN Indonesia/Andry Novelino) |
Selain tokoh Minke, buku ini juga menggambarkan seorang 'nyai' bernama Nyai Ontosoroh.
Pada saat itu, nyai dianggap sebagai perempuan yang tidak memiliki norma kesusilaan karena statusnya sebagai istri simpanan. Status seorang nyai telah membuatnya sangat menderita, karena ia tidak memiliki hak asasi manusia sepantasnya. Nyai Ontosoroh sadar betul akan kondisi itu dan berusaha keras belajar, agar dapat diakui sebagai seorang manusia.
Melalui buku, secara hidup Pram juga menggambarkan kondisi masa kolonialisme Belanda pada saat itu. Ia memasukkan secuil demi secuil detail ke dalam tulisannya sehingga mirip dengan kondisi asli dan bisa dijadikan salah satu referensi sejarah meskipun fiktif.
Nantinya, film ini juga akan didukung aksi Ayu Laksmi, Donny Damara, Jerome Kurnia, Giorgino Abraham, Bryan Domani, Christian Sugiono, Ciara Brosnan, dan Hans de Krekker.
[Gambas:Video CNN] (agn/rea)