Jakarta, CNN Indonesia -- Memiliki vokalis seorang wanita yang melantunkan lirik-lirik tak terduga seperti dalam
Thrills (2017), Grrrl Gang yang digawangi oleh Angee (vokal/gitar), Akbar (bas) dan Edo (gitar) tak butuh waktu lama membuat banyak kepala menengok. Mereka lantas merilis mini album
Not Sad, Not Fulfilled pada 2018.
Dalam
Thrills, Angee menyanyikan lirik tentang hubungan sesaat dengan pasangan yang jauh lebih tua. Ia berkata, "
I was dancing on my own in the middle of the room, when I turned around and you caught my eye, there was nothing else that I could really do, but one thing for sure is that I wouldn't be alone."
MUSIC AT NEWSROOM: GRRRL GANG |
Sementara dalam
Guys Don't Read Sylvia Plath, ia mendendangkan lirik lugas seperti, "
I wasn't born to be a mother, I was born to raise hell everywhere I go, I wasn't born to be a wife, I was born to live a life of my own."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di balkon kantor redaksi
CNNIndonesia.com beberapa waktu lalu, Angee mengaku dirinya adalah seorang feminis.
 Edo (kiri) dan Angee dari Grrrl Gang membawakan Guys Don't Read Sylvia Plath untuk Music at Newsroom yang bisa disaksikan secara live streaming, Jumat (26/7) pukul 15.00 WIB. (CNN Indonesia/Hesti Rika) |
"Ya, saya menganggap diri saya begitu," katanya, duduk bersama Akbar, Edo dan Fais, penggebuk drum yang membantu penampilan live Grrrl Gang.
Namun Angee menyatakan,
Guys Don't Read Sylvia Plath bukanlah sepenuhnya kritik untuk pria. Ia menyebut lagu itu lebih menyerupai bentuk penghormatan terhadap Sylvia Plath, seorang penulis, novelis dan penyair asal Amerika Serikat yang lahir pada 1932.
Hingga keputusannya untuk bunuh diri pada 1963, Plath telah menulis karya-karya yang memberi pengaruh besar dalam dunia sastra, seperti
The Bell Jar, di mana ia mengisahkan tentang perjuangan melawan depresi. Lagu dengan tema seperti ini, terbilang tak lazim.
"Waktu itu ada seorang cowok yang bilang ke saya, suatu hari nanti saya akan menemukan cowok yang juga membaca karya Sylvia Plath. Saya pikir, saya tak pernah tahu ada cowok yang membaca tulisan Sylvia dan sungguh memahaminya," kata Angee, yang lantas memutuskan kalimat itu bakal terdengar bagus dipakai sebagai judul lagu.
Gaya pemalu Angee terlihat langsung berubah kala membicarakan lagu
Guys Don't Read Sylvia Plath.
"Ini tuh lebih kayak ke penghormatan untuk Sylvia Plath sih, dan wanita-wanita saat itu. Di Amerika, di Inggris waktu itu kan masih kayak yang, mereka diharuskan tinggal di rumah, membesarkan anak. Spesial seperti Sylvia Plath ini, dia punya banyak potensi tapi enggak benar-benar bisa ngeluarinnya, soalnya dia harus mengurus anak," lanjutnya.
 Grrrl Gang dalam penampilan untuk Music at Newsroom. Saksikan live streaming-nya di CNNIndonesia.com, Jumat (26/7) pukul 15.00 WIB. (CNN Indonesia/Hesti Rika) |
Selain
Guys Don't Read Sylvia Plath, Grrrl Gang memiliki empat lagu lain dalam mini album
Not Sad, Not Fulfilled. Ada
Pop Princess dan
Dream Grrrl yang telah dibuat versi visualnya, juga
Night Terrors dan
Love Song, yang direncanakan menyusul video musiknya.
"Masih ngumpulin konsep dan draft, dan lain-lain, tapi enggak tahu juga kapan rilisnya, mungkin tahun depan," ujar Akbar.
Penampilan Grrrl Gang membawakan
Guys Don't Read Sylvia Plath dapat Anda saksikan secara live streaming di
Music at Newsroom CNNIndonesia.com, Jumat (26/7) pukul 15.00 WIB.
[Gambas:Video CNN] (rea)