MUSIC AT NEWSROOM

Penghormatan ala Grrrl Gang di 'Guys Don't Read Sylvia Plath'

CNN Indonesia
Jumat, 26 Jul 2019 13:31 WIB
Grrrl Gang memiliki satu lagu yang terbilang unik, bertajuk Guys Don't Read Sylvia Plath. Sang vokalis menuturkan muasal lagu tersebut dengan bersemangat.
Grrrl Gang dalam kunjungan ke CNNIndonesia.com untuk Music at Newsroom. (CNN Indonesia/Hesti Rika)
Jakarta, CNN Indonesia -- Memiliki vokalis seorang wanita yang melantunkan lirik-lirik tak terduga seperti dalam Thrills (2017), Grrrl Gang yang digawangi oleh Angee (vokal/gitar), Akbar (bas) dan Edo (gitar) tak butuh waktu lama membuat banyak kepala menengok. Mereka lantas merilis mini album Not Sad, Not Fulfilled pada 2018.

Dalam Thrills, Angee menyanyikan lirik tentang hubungan sesaat dengan pasangan yang jauh lebih tua. Ia berkata, "I was dancing on my own in the middle of the room, when I turned around and you caught my eye, there was nothing else that I could really do, but one thing for sure is that I wouldn't be alone."

Sementara dalam Guys Don't Read Sylvia Plath, ia mendendangkan lirik lugas seperti, "I wasn't born to be a mother, I was born to raise hell everywhere I go, I wasn't born to be a wife, I was born to live a life of my own."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di balkon kantor redaksi CNNIndonesia.com beberapa waktu lalu, Angee mengaku dirinya adalah seorang feminis.

Penghormatan Grrrl Gang di 'Guys Don't Read Sylvia Plath'Edo (kiri) dan Angee dari Grrrl Gang membawakan Guys Don't Read Sylvia Plath untuk Music at Newsroom yang bisa disaksikan secara live streaming, Jumat (26/7) pukul 15.00 WIB. (CNN Indonesia/Hesti Rika)
"Ya, saya menganggap diri saya begitu," katanya, duduk bersama Akbar, Edo dan Fais, penggebuk drum yang membantu penampilan live Grrrl Gang.

Namun Angee menyatakan, Guys Don't Read Sylvia Plath bukanlah sepenuhnya kritik untuk pria. Ia menyebut lagu itu lebih menyerupai bentuk penghormatan terhadap Sylvia Plath, seorang penulis, novelis dan penyair asal Amerika Serikat yang lahir pada 1932.

Hingga keputusannya untuk bunuh diri pada 1963, Plath telah menulis karya-karya yang memberi pengaruh besar dalam dunia sastra, seperti The Bell Jar, di mana ia mengisahkan tentang perjuangan melawan depresi. Lagu dengan tema seperti ini, terbilang tak lazim.


"Waktu itu ada seorang cowok yang bilang ke saya, suatu hari nanti saya akan menemukan cowok yang juga membaca karya Sylvia Plath. Saya pikir, saya tak pernah tahu ada cowok yang membaca tulisan Sylvia dan sungguh memahaminya," kata Angee, yang lantas memutuskan kalimat itu bakal terdengar bagus dipakai sebagai judul lagu.

Gaya pemalu Angee terlihat langsung berubah kala membicarakan lagu Guys Don't Read Sylvia Plath.

"Ini tuh lebih kayak ke penghormatan untuk Sylvia Plath sih, dan wanita-wanita saat itu. Di Amerika, di Inggris waktu itu kan masih kayak yang, mereka diharuskan tinggal di rumah, membesarkan anak. Spesial seperti Sylvia Plath ini, dia punya banyak potensi tapi enggak benar-benar bisa ngeluarinnya, soalnya dia harus mengurus anak," lanjutnya.

Penghormatan Grrrl Gang di 'Guys Don't Read Sylvia Plath'Grrrl Gang dalam penampilan untuk Music at Newsroom. Saksikan live streaming-nya di CNNIndonesia.com, Jumat (26/7) pukul 15.00 WIB. (CNN Indonesia/Hesti Rika)
Selain Guys Don't Read Sylvia Plath, Grrrl Gang memiliki empat lagu lain dalam mini album Not Sad, Not Fulfilled. Ada Pop Princess dan Dream Grrrl yang telah dibuat versi visualnya, juga Night Terrors dan Love Song, yang direncanakan menyusul video musiknya.

"Masih ngumpulin konsep dan draft, dan lain-lain, tapi enggak tahu juga kapan rilisnya, mungkin tahun depan," ujar Akbar.

Penampilan Grrrl Gang membawakan Guys Don't Read Sylvia Plath dapat Anda saksikan secara live streaming di Music at Newsroom CNNIndonesia.com, Jumat (26/7) pukul 15.00 WIB.

[Gambas:Video CNN] (rea)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER