Jakarta, CNN Indonesia -- Kemunculan Peterpan di awal tahun 2000-an serasa memberi angin segar di dunia musik Indonesia. Industri, yang saat itu masih mutlak terbagi antara indie dan major, tiba-tiba memiliki amunisi bernama Peterpan, band yang datang dari Bandung.
Mereka menawarkan
Sahabat, lagu yang ditulis Ariel (vokal) bersama Lukman (gitar) dan Uki (gitar).
Sahabat memiliki ketukan drum dan
sound selayaknya band di era tahun 2000-an, sedikit kasar dan mentah, sesuai dengan tren popularitas musik alternatif dan grunge.
Taman Langit yang dirilis oleh Musica, salah satu label besar Indonesia, meledak.
Dengan cepat Peterpan menjadi band kelas A di Indonesia. Bisa dibilang, ia membuka kesempatan untuk band-band lain seperti Radja, D'Masiv, serta Nidji. Saat itu, berbeda dengan ranah indie yang tak pernah kehabisan band, semesta major tak memiliki banyak nama sebesar Peterpan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Musik pop rock umumnya menjadi andalan Peterpan, ambil contoh di
Sahabat maupun
Khayalan Tingkat Tinggi, namun mereka juga unggul memainkan lagu manis ala
Mungkin Nanti atau
Kukatakan Dengan Indah. Lirik menjadi kelebihan tersendiri yang tidak dimiliki band-band lain, seperti dalam
Sally Sendiri dan
Walau Habis Terang.
Pada 2006, Andika (keyboard) dan Indra (bass) dipastikan bukan lagi bagian dari Peterpan. Fan menyayangkan hal itu, tetapi menerima karena lantas Peterpan masih mengeluarkan
Hati Yang Cerah dan
Sebuah Nama Sebuah Cerita, album yang mendapat respons bagus.
Peterpan seperti band yang komplit, memiliki materi bagus dan vokalis yang digilai penggemar.
Barangkali fakta yang terakhir ini yang membuat berita bocoran video mesum Ariel mampu mengalahkan berita politik Indonesia. Untuk pertama kalinya, dunia hiburan digoncang oleh sesuatu yang selama ini seperti dianggap tak terjadi di negara ini, yakni fenomena kuatnya 'status' anak band.
Masalah video Ariel terlihat seperti lubang hitam besar yang siap menelan Peterpan secara keseluruhan. Sang vokalis menyelesaikan masa hukuman tanpa banyak drama, dan seusainya, bersama label yang hampir kehilangan anak emas mereka, mengganti nama Peterpan menjadi NOAH.
 NOAH dalam salah satu penampilan live. (CNN Indonesia/Dhio Faiz) |
Di bawah nama NOAH, Ariel, Lukman, David dan Uki merilis tiga album. Mereka adalah
Seperti Seharusnya (2012),
Second Chance (2014) dan album berisi daur ulang lagu-lagu lama,
Sings Legend (2016). Lama tak terdengar, tiba-tiba NOAH telah memiliki album terbaru,
Keterkaitan Keterikatan.
Album itu datang bersamaan dengan pengunduran diri Uki. Ia bahkan mengumumkannya di malam yang sama ketika NOAH mengadakan rilis album Keterkaitan Keterikatan.
"Hari ini saya melepaskan dari dari NOAH. Terima kasih kepada semua yang ada di Noah, Lukman, David, semua team produksi Noah," kata Uki dalam pernyataan yang ia unggah.
[Gambas:Instagram]Aulia, seorang karyawan yang mengklaim dirinya sebagai Sahabat Peterpan mengaku menyayangkan keluarnya Uki, namun untuk saat ini, ia tidak merasa terganggu.
"Mungkin nanti sih, kalau terbukti (keluarnya) Uki mempengaruhi musiknya NOAH," katanya kepada
CNNIndonesia.com, Jumat (9/8).
Selanjutnya, Aulia berkata bahwa ia jauh lebih menyukai musik Peterpan daripada NOAH. Ia menyadari hal itu sepenuhnya soal selera, tetapi juga tak memungkiri kenyataan tersebut.
"Kalau Peterpan tuh (lagunya) apa aja langsung masuk deh. Kalau NOAH, enggak tahu ya, saya cuma dengerin yang hit-hit aja," ujarnya santai.
 NOAH memiliki tugas yang tak mudah setelah Uki (gitar) memutuskan keluar. (Dewi Fajriani) |
Setelah kasus video mesum Ariel beberapa tahun silam, tampaknya momen emas Peterpan sudah berlalu. Mereka lantas mencoba menciptakan kesempatan kedua lewat NOAH, namun hasilnya tak seberkilau Peterpan. Ariel memang masih memiliki kemampuan dan karisma yang sama, tetapi sejak awal, banyak sekali lagu hit diciptakan sang vokalis bersama Uki.
Sepanjang manusia hidup, perubahan akan selalu ada. Penggemar datang dan pergi, gonta-ganti personel, perbedaan selera, tidak ada yang perlu diributkan. Demikian juga dengan keputusan Uki untuk meninggalkan NOAH, hidup harus terus berjalan.
Namun apakah NOAH akan berhasil memanfaatkan momen untuk kembali mendapatkan kilau seperti 16 tahun lalu, misalnya dengan mengubah musik menjadi sama sekali baru, atau justru terpuruk ditelan dentum musik elektronik dan petik gitar folk hari ini, itu yang masih harus ditunggu. Terlebih, hari ini tak banyak band era 2000-an yang masih bertahan.
[Gambas:Video CNN] (rea)