'Joker' di Aurora, AS Diprotes Keluarga Korban Penembakan

CNN Indonesia
Rabu, 25 Sep 2019 15:48 WIB
Protes itu dilontarkan oleh keluarga korban dari penembakan massal yang terjadi di tengah film 'The Dark Knight Rises', enam tahun lalu.
Film 'Joker' disebut tak bakal tayang di bioskop Aurora di Denver, Colorado. Enam tahun lalu, di tempat yang sama terjadi penembakan massal di tengah pemutaran film Batman 'The Dark Knight Rises'. (dok. Warner Bros Pictures via YouTube)
Jakarta, CNN Indonesia -- Para petinggi Warner Bros memutuskan untuk tidak menayangkan film Joker di bioskop Century Aurora di Denver, Colorado. Pada 2012 silam, 12 orang terbunuh dalam penembakan yang terjadi di pemutaran film The Dark Knight Rises. Saat itu, bioskop tersebut masih bernama Cinemark Aurora.

Keputusan ini didukung pula oleh mantan pemilik bioskop Century Aurora. Masyarakat setempat mengingat peristiwa mengejutkan sebagai sebuah tragedi, ketika seorang pria melepaskan tembakan membabi buta saat penayangan tengah malam film Batman.

Empat keluarga korban, yakni Jessica Ghawi, Alexander J. Boik, Ashley Mose, dan Tina Coon menulis sebuah surat terbuka kepada CEO Warner Bros. Mereka menyebut merasa sedih dan prihatin ketika 'mengetahui Warner Bros merilis film berjudul Joker yang mempresentasikan karakter itu sebagai seorang protagonis dengan cerita yang mengundang simpati'.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam film, dikisahkan karakter Joker yang diperankan oleh Joaquin Phoenix memulai siklus kejahatannya dengan memegang sebuah senjata api.

"Kami meminta Anda untuk menggunakan platform besar dan pengaruh Anda untuk bergabung dengan perjuangan kami membangun komunitas aman dengan lebih sedikit senjata api," ujar surat terbuka tersebut, melansir Aceshowbiz.

Para keluarga korban juga meminta bos-bos Warner Bros untuk 'mengakhiri kontribusi politik untuk para kandidat yang mengambil uang dari NRA (National Rifle Association, atau Asosiasi Nasional Pemilik Senapan Amerika) dan memilih menentang senjata'.

"Para pembuat hukum itu benar-benar meletakkan pelanggan dan pegawai Anda dalam bahaya. Gunakan pengaruh politik Anda dan pengaruh di Kongres untuk aktif melobi reformasi senjata," lanjut surat itu.

"Menjaga setiap orang tetap aman seharusnya menjadi prioritas utama untuk Warner Brothers. Bantulah orang-orang yang selamat dari kekerasan senjata, dan mengurangi kekerasan senjata setiap hari di komunitas Anda."
'Joker' di Aurora, AS Diprotes Keluarga Korban PenembakanFilm 'Joker' disebut memotret kehidupan Arthur Fleck, nama asli Joker, dari sudut yang benar-benar berbeda. (dok. Warner Bros Pictures via YouTube)
Enam tahun lalu, film The Dark Knight Rises baru saja dimulai ketika seorang pria bertopeng dan berpakaian serba hitam, mengenakan rompi anti peluru tiba-tiba berdiri di depan, menghadap ke penonton yang memenuhi bioskop. Saksi mengatakan James Holmes, nama pria itu, melemparkan tabung gas air mata dan menembak secara membabi buta.

Penembakan massal itu menjadi perhatian internasional. Warner Bros sendiri mendonasikan US$2 juta atau sekitar Rp28 miliar untuk para keluarga korban.

Joker dijadwalkan tayang pada Oktober mendatang. Film yang disutradarai oleh Todd Phillips ini menjadi salah satu yang paling ditunggu penggemar di 2019.

[Gambas:Video CNN]
(rea)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER