Jakarta, CNN Indonesia -- Pebalap F1,
Lewis Hamilton, mengungkap alasan
penolakan main dalam film sekuel '
Top Gun' (1986) yang bertajuk '
Top Gun: Maverick'. Pernyataan itu ia nyatakan dalam wawancara dengan ESPN.
"Saya mencoba untuk bisa bermain dalam
Top Gun karena saya penggemar berat, tapi saya tidak ada waktu untuk syuting. Saya punya kesempatan tapi tidak bisa," kata Hamilton, merujuk pada film hit yang dibintangi oleh Tom Cruise dan Val Kilmer.
Meski berprofesi sebagai pebalap, Hamilton sebenarnya tidak asing dengan dunia seni peran. Ia pernah tampil sebagai kameo di film
Zoolander 2 (2016) dan menyulih suara dalam
Cars 3 (2017).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Belum berhenti sampai di situ, Hamilton juga pernah menjadi eksekutif produser film dokumenter bertajuk
The Game Changers. Dokumenter itu berkisah tentang santapan untuk para pegulat, yang salah satunya adalah Arnold Schwarzenegger.
Lewis Hamilton nampak serius di dunia seni peran karena saat ini tengah mencari pelatih akting. Bahkan ia memiliki agen yang bekerja untuknya, khusus mengurusi bisnis film.
Dalam beberapa tahun terakhir, agen tersebut telah mengirimkan rekaman untuk audisi. Hal itu dilakukan agar Hamilton mendapat peran dalam film.
"Saya ingin melakukan itu [berakting]. Saya mengikuti audisi untuk sebuah film beberapa waktu lalu dan butuh waktu satu hari untuk mempelajari peran," kata Hamilton.
Kala itu Hamilton sibuk karena akan tampil sebanyak lima kali dalam fashion show di Paris. Akhirnya ia merekam video untuk audisi yang lantas dikirim ke Los Angeles.
Film
Top Gun: Maverick masih fokus pada karakter Pete Mitchell alias Maverick yang diperankan Tom Cruise. Pada bulan Juli lalu, Paramount Pictures merilis trailer berdurasi dua setengah menit.
Trailer dibuka dengan adegan terbang pesawat tempur yang menukik dan melesat di atas gurun. Diiringi narasi yang menyiratkan kembalinya Captain Peter 'Maverick' Mitchell setelah tiga puluh tahun lebih.
Trailer
Top Gun: Maverick ini jadi pengumuman pertama setelah dikabarkan mulai produksi pada Mei 2018 lalu dan rampung pada Maret 2019. Selain sebagai aktor Cruise juga berperan sebagai produser pada film berbujet US$140 juta ini.
[Gambas:Youtube] (adp/rea)