Jakarta, CNN Indonesia -- Keputusan Dewan Perwakilan Amerika Serikat memakzulkan Presiden
Donald Trump disambut keriuhan di antara sineas dan insan Hollywood. Sebagian gembira, namun ada juga yang menilai pemakzulan Trump tak akan memperbaiki kondisi Amerika Serikat.
Trump dimakzulkan oleh DPR AS lewat dua sebab. Sebab pertama, sebanyak 230 anggota Dewan Perwakilan setuju bahwa Trump dianggap menyalahgunakan kewenangan.
Sedangkan sebab kedua, AFP menyebutkan, setelah berdebat selama 10 jam dalam rapat, 229 orang anggota Dewan Perwakilan sepakat memakzulkan Trump karena dinilai merendahkan kewenangan Kongres.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peristiwa ini serta merta menarik perhatian para selebriti dan sineas Hollywood. Aktris senior Bette Midler cukup bercuit dengan satu kata di Twitter untuk mengungkapkan pendapat.
"Pemakzulan," katanya, Kamis (19/12).
Aktris Alyssa Milano berkata dirinya sedih melihat momen tersebut. Ia mengaku telah mengharapkan pemakzulan terjadi, namun dalam versi lebih ceria.
"Tapi saya sedih dan patah hati. Apa yang ia [Trump] tinggalkan tak dapat dihapus dengan voting ini. Kefanatikan dan xenofobia yang ia anut. Kebohongan," kata Milano, menambahkan bahwa akan membutuhkan bertahun-tahun untuk memulihkan hal itu.
Sineas Rob Reiner mengungkapkan pemakzulan Trump ini tampak tidak tepat sasaran, karena sang presiden 'berkomitmen terhadap Kejahatan Tingkat Tinggi', bukan lantaran sejumlah tindakan lain yang dinilai sebagai kesalahan.
"Presiden dimakzulkan bukan karena dia seorang pembohong atau seorang yang tak bermoral atau misoginis atau seorang nasionalis berkulit putih atau tidak berkompeten atau bodoh. Dia dimakzulkan karena berkomitmen kepada Kejahatan Tingkat Tinggi Tentang Penyalahgunaan Kekuasaan," ujar Reiner.
Komedian Hari Kondabolu menulis bahwa 'pemakzulan itu tidak benar-benar mengubah apapun tentang AS, namun lebih menyerupai sebuah simbol kemenangan yang disukai Demokrat'.
Solois Victoria Monet pun tak dapat menahan diri. Ia ikut merayakan dengan bercuit, "Donald Trump telah dimakzulkan! Akhirnya! Semakin dekat untuk menyingkirkan orang berkulit oranye!"
Sebagian besar anggota Dewan Perwakilan dari Demokrat pun disebut mendukung pemakzulan Trump. Mereka menyatakan bahwa kelakuan Trump selama di Gedung Putih sudah memenuhi syarat untuk dimakzulkan.
Kejadian ini menempatkan Trump sebagai presiden ketiga AS yang menghadapi voting pemakzulan di Dewan Perwakilan. Trump selanjutnya akan disidang Senat. Senat, yang didominasi Partai Republik, membutuhkan suara minimal dua pertiga untuk benar-benar memakzulkan dan mendepak Trump dari Gedung Putih.
[Gambas:Video CNN] (rea)