Jakarta, CNN Indonesia -- Penyebaran
virus corona atau Covid-19 di
China berdampak ke berbagai sektor, termasuk industri film di negara yang merupakan salah satu pasar layar lebar terbesar di dunia itu.
Melansir
Variety, penjualan tiket bioskop atau box office di China selama bulan Januari dan Februari lalu hanya US$238 juta atau setara Rp3,3 triliun.
Total tersebut jauh lebih kecil ketimbang penjualan tiket pada periode sama di tahun sebelumnya yang mencapai US$2,148 miliar. Angka pada 2019 sendiri sudah turun dari tahun sebelumnya yang mencapai US$2,378 miliar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penutupan puluhan ribu bioskop pada akhir Januari lalu akibat virus corona menjadi salah satu penyebab penurunan box office. Periode itu sebenarnya sudah memasuki libur Imlek, di mana biasanya bioskop meraup untung terbanyak.
"Musim liburan awal seharusnya memberikan waktu bagi box office untuk tumbuh," demikian pernyataan salah satu perusahaan bioskop, Ent Group.
Mereka menyatakan bioskop tidak akan dibuka dalam waktu dekat, terlebih pemerintah China telah menyatakan pengendalian keamanan dan kesehatan berlaku untuk industri film secara keseluruhan.
"Melihat keadaan saat ini, industri film belum siap untuk melanjutkan bisnis, dan kami belum menyetujui permintaan industri untuk melanjutkan bisnis seperti sekarang," kata Wakil Sekretaris Jenderal Pemerintahan Kota Beijing, Chen Bei.
Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Beijing dan Biro Film Beijing merilis peraturan ketat terkait operasi bioskop dan produksi film sejak 26 Februari lalu. Operator bioskop harus meminta persetujuan dari pihak berwenang sebelum melakukan aktivitas.
Syuting di Beijing pun baru bisa mendapat izin dengan beberapa syarat, seperti kru tidak lebih dari 50 orang, suhu tubuh tidak lebih dari 37,3 derajat celcius, dan memakai masker selama produksi berlangsung.
(adp/has)