Jakarta, CNN Indonesia -- Mayoritas warga
Amerika Serikat mengaku tak mau menghadiri konser musik sebelum vaksin virus
corona ditemukan.
Data tersebut terungkap dalam jajak pendapat terbaru Reuters/Ipsos yang digelar pada 15-21 April lalu dengan 4.429 responden warga AS.
Berdasarkan hasil akhir yang dikutip
NME, Rabu (29/4), 40 persen responden mengaku akan tetap berdiam di rumah sampai vaksin ditemukan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebanyak 20 persen responden mengaku belum tahu berani atau tidak ke acara-acara yang mengumpulkan orang sebelum vaksin virus corona ditemukan.
Dari keseluruhan data tersebut, hanya 40 persen responden yang mengaku dengan pasti bahwa mereka tetap akan menghadiri konser meski vaksin belum ditemukan.
Dalam survei tersebut, Reuters/Ipsos juga menanyakan sejumlah sektor hiburan lainnya, termasuk film.
Merujuk pada hasilnya, hanya 27 persen responden yang ingin kembali menonton di bioskop walau tim medis belum menemukan vaksin virus corona.
Sejumlah pakar medis memperkirakan butuh waktu hingga 18 bulan lagi sebelum vaksin virus corona tersedia di pasaran.
[Gambas:Video CNN]Seorang ahli kesehatan publik AS, Zeke Emmanuel, juga sudah memperingatkan dari jauh hari agar para promotor tak menjadwalkan ulang festival mereka hingga akhir tahun ini.
"Perkumpulan besar, seperti konferensi, konser, acara olahraga, ketika orang ingin menjadwalkan ulang konferensi atau acara kelulusan menjadi Oktober 2020, saya rasa tidak mungkin. Secara realistits, mungkin paling cepat pada musim gugur 2021," tutur Emmanuel.
Saat ini, AS memang masih menjadi negara dengan laju penyebaran virus corona tinggi. Hingga Rabu (29/4), tercatat 1,03 juta orang terinfeksi virus corona di AS, 58.955 di antaranya meninggal dunia, sementara 118 ribu lainnya sembuh.
(has)