Kala Fan K-pop Bersatu Lawan #WhiteLivesMatter di Twitter

CNN Indonesia
Kamis, 04 Jun 2020 09:30 WIB
Ilustrasi Twitter, Rabu, 27 November 2019. Layanan jejaring sosial berlogo burung biru ini dikabarkan akan menghapus akun yang sudah tak aktif selama lebih dari enam bulan mulai 11 Desember. CNN Indonesia/Bisma Septalisma
Ilustrasi. (CNN Indonesia/Bisma Septalisma)
Jakarta, CNN Indonesia -- Para penggemar K-pop bersatu di jagat maya untuk melawan #WhiteLivesMatter, tanda pagar yang disinyalir digaungkan oleh pendukung supremasi kulit putih untuk menenggelamkan #BlackLivesMatter.

Mereka melawan para pendukung supremasi kulit putih dengan "menunggangi" tagar #WhiteLivesMatter untuk unggahan-unggahan mengenai idola mereka.

"Kami melakukannya untuk melindungi orang yang ikut serta dalam protes karena penggemar K-pop setuju mereka tak layak ditahan untuk bersatu demi keadilan," ujar seorang penggemar BTS di California pengguna akun Twitter @lovelydoya kepada Rolling Stone.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia kemudian menulis, "Karena rencana itu sudah berhasil, kami juga menyadari bahwa semua akan berhasil dengan upaya lain, seperti mengubur kicauan penuh kebencian dari kaum supremasi kulit putih dengan tagar mereka sendiri."



Fan BTS dan Monsta X lainnya dari California, Sarah Jimenez, mengatakan bahwa "pembajakan" ini sekaligus menjadi upaya untuk mengubah stereotipe kebanyakan orang mengenai komunitas pencinta K-pop.

"Terkadang orang berpikir kami memulai tren 'pesta bodoh' seperti ini karena pencinta K-pop ingin video mereka banyak ditonton tanpa mengerti masalah besarnya, tapi itu salah paham," kata Jimenez.

Melanjutkan pernyataannya, ia berkata, "Dalam beberapa kesempatan, ketika kami tak suka hal yang sedang tren di sosial media, kami bersatu dan membajaknya seperti yang kami lakukan sekarang."

Menurut Jimenez, sejumlah akun media sosial soal K-pop yang sudah memiliki pengikut banyak juga kini mulai mengurangi unggahan soal para idola dan menggunakan popularitas mereka untuk menyebar pesan baik.

"Beberapa akun besar mulai berhenti mengunggah mengenai idola mereka dan mulai mengunggah mengenai gerakan Black Lives Matter," ucap Jimenez.

"Akun-akun besar itu memanfaatkan platform mereka yang sudah besar untuk menaruh tautan ke artikel yang menjelaskan ke mana mereka bisa menyalurkan donasi, membuat utas yang menjelaskan apa yang bisa dilakukan untuk membantu para demonstran."

Lebih dari itu, para penggemar K-pop yang sudah memiliki banyak pengikut juga mulai menyensor nama idola mereka dalam kicauan-kicauan mengenai gerakan Black Lives Matter.

"Kami ingin tag Black Lives Matter tetap menjadi tren nomor satu, bukan artisnya," kata Jimenez.

Bagi pengguna akun Lovely Doya yang enggan mengungkap identitas aslinya, ikut serta dalam "perang" melawan #WhiteLivesMatter ini sebenarnya merupakan dorongan manusiawi.

"Meski penggemar K-pop menggunakan cara yang unik, kami menunjukkan dukungan kami dengan cara ini karena media sosial adalah keahlian kami dan kami tahu kemampuan kami untuk membuat satu tren dengan sangat mudah," ucap Lovely Doya.

"Ini adalah sesuatu yang saya dan banyak penggemar K-pop lainnya yakini, karena kita, termasuk saya, adalah orang dengan kulit berwarna. Pada akhirnya, kami adalah manusia sebelum kami menjadi penggemar K-pop."

Sebelumnya, para penggemar BTS juga menggalakkan tagar #WeLoveYouBlackArmy untuk memberikan semangat kepada rekan-rekan mereka yang berkulit hitam sebagai salah satu bentuk dukungan terhadap gerakan anti-rasial. (has)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER