Jakarta, CNN Indonesia -- Anschutz Entertainment Group (AEG) resmi membatalkan
Coachella 2020. Pembatalan dilakukan setelah festival musik besar di California itu sempat diundur dari April ke Oktober 2020 akibat pandemi virus corona Covid-19.
Pembatalan Coachella juga dilakukan setelah AEG merumahkan sekitar 15 persen tenaga kerjanya dan memotong 20-50 persen gaji karyawan.
"Ini adalah keputusan yang menyakitkan tapi sayangnya keputusan ini diperlukan," tulis CEO Dan Beckerman seperti dilansir Stereogum via
Billboard.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah resmi membatalkan Coachella 2020, AEG mulai menyiapkan sejumlah skema Coachella 2021 yang dijadwalkan digelar pada April 2021, di antaranya kapasitas penonton terbatas atau menjual tiket secara maksimal namun tetap digelar Oktober 2021.
AEG juga belum merincikan daftar pengisi Coachella 2021 akan sama seperti yang direncanakan untuk tahun ini atau mengalami perubahan.
Coachella 2020 menjadi salah satu festival musik yang dinantikan pecinta musik, termasuk K-pop tahun ini. Acara itu awalnya akan menjadi kesempatan pertama melihat BIGBANG kembali menyapa penggemar usai menjalani wajib militer dalam beberapa tahun terakhir.
Selain BIGBANG, grup hip-hop Epik High juga dijadwalkan tampil dalam Coachella 2020.
Beberapa musisi asal Indonesia seperti Rich Brian dan NIKI juga seharusnya tampil di sana, di hari yang sama dengan Rage Against the Machine, Calvin Harris, Run the Jewels, Rex Orange County, Big Sean.
(chri/end)