Fifty Shades of Grey dan 4 Film Barat yang Kontroversial

Sebuah nasihat yang berbunyi "tidak ada karya yang sempurna" bisa jadi sesuai ketika dikaitkan dengan beberapa judul film yang dilarang tayang. Alasannya beragam, mulai dari alur cerita yang dianggap tidak sesuai fakta atau terlalu didramatisasi.

Kemudian adegan yang terlalu sadis, hingga dianggap tidak sesuai dengan moral yang berlaku dalam masyarakat setempat menjadikan beberapa film barat yang dianggap kontroversial itu sempat memicu perdebatan beberapa negara.

Berikut deretan film barat mendulang kontroversi dilansir dari berbagai sumber.

1. The Passion of Christ (2004)

The Passion of the Christ dinilai sebagai film barat kontroversial karena menunjukkan adegan sadis yang berlebihan. (Dok. Icon Productions/Newmarket Films)

Film The Passion of Christ mengangkat kisah Yesus Kristus yang dalam kepercayaan umat Nasrani adalah Tuhan. Dia harus disalib untuk menebus dosa manusia. Dalam film ini, Mel Gibson yang memerankan sosok Yesus.

Secara garis besar, cerita dalam film ini hampir sama seperti yang diceritakan dalam kitab suci umat Nasrani, Alkitab. Namun masalahnya, banyak juga adegan yang cukup frontal dimunculkan dalam film The Passion of Christ.

Misalnya, ketika Yesus dalam perjalanan menuju Bukit Golgota, ia kerap mendapat siksaan dari umat Yahudi. Bahkan saat Yesus dicambuk menggunakan cambukan berduri, kulitnya ditampakkan benar-benar tercabik hingga terlepas.

Inilah alasannya The Passion of Christ menjadi salah satu film barat yang kontroversial sebab dinilai menunjukkan adegan yang terlalu sadis pada penonton. Selain itu, tidak sedikit tokoh Yahudi yang menentang dalam film ini digambarkan terlalu kejam.

2. The Da Vinci Code (2006)

[Gambas:Youtube]

The Da Vinci Code adalah film genre thriller-misteri yang diadaptasi dari novel karya Dan Brown dengan judul yang sama pada 2003. Film ini berkisah tentang Robert Langdon (Tom Hanks) yang diminta bantuan untuk memecahkan kode yang dibuat Jacquies Sauniere (Jean-Pierre Marielle) sebelum meninggal.

Robert Langdon sendiri merupakan seorang profesor simbologi agama di Harvard University yang mendapatkan kabar terkait peristiwa pembunuhan seorang kurator museum bernama Sauiniere.

Sebelumnya, Sauniere pernah meminta bantuan Langdon untuk mmecahkan kode rahasia yang tengah dia pecahkan.

Namun sayangnya kode itu sangat sulit untuk dipecahkan Langdon, sehingga ia meminta bantuan dari polisi setempat. Langdon juga meminta bantuan Sophie Neveu (Audrey Tautou) yang merupakan seorang ahli bahasa kuno.

Singkat cerita, kode tersebut rupanya berkaitan dengan lukisan terkenal Monalisa karya Da Vinci. Penyelidikan pun berlanjut dan mulai mengarah pada satu kelompok yang sudah berdiri ratusan tahun silam.

Film The Da Vinci Code dianggap kontroversial dan bahkan banyak pihak yang mendesak pemboikotan karena dianggap menyinggung umat Nasrani. Ada adegan yang menyebutkan bahwa Yesus Kristus menikah dan memiliki anak dengan salah satu muridnya, Maria Magdalena.

3. Power Ranger

Power Rangers adalah salah satu film barat yang kontroversial karena menunjukkan adegan percintaan sesama jenis.  (Dok. Lionsgate Movie)

Power Ranger menceritakan lima remaja Jason Lee Scott (Dacre Montgomery), Zack (Ludi Lin), Kimberly (Naomi Scott), Trini (Becky G), dan Billy (RJ (Cyler). Awal kisah mereka tidak saling kenal dan terjebak di sebuah tempat yang asing. Dari sanalah mereka mendapatkan kekuatan super.

Satu waktu, kelimanya kembali ke tempat yang mempertemukan mereka dan bertemu dengan Zordon (Bryan Cranston). Zordon menjelaskan bahwa mereka memang harus mendapatkan kekuatan itu untuk menumpas makhluk jahat.

Sejak saat itu, Power Ranger memiliki misi melawan musuh dan kejahatan yang ada di muka bumi. Kendati segmen penontonnya kebanyakan anak-anak dan remaja, film Power Rangers dianggap sebagai film barat yang kontroversial.

Dalam beberapa adegan sekilas menunjukkan percintaan sesama jenis hingga pihak di Indonesia pun turut angkat bicara.

Contohnya Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Asrorun Niam. Dia mengecam keras film ini dan mengatakan penayangan sekilas suka sesama jenis itu bisa memengaruhi cara pandang anak-anak terhadap asmara.

4. Django Unchained (2012)

[Gambas:Youtube]

Film Django Unchained berlatar waktu tahun 1858 yang menceritakan seorang pemburu bayaran bernama Schultz (Cristoph Waltz) yang mencari seorang budak bernama Djanggo (Jamie Fox). Django kemudian mendapat kemerdekaan usai ditemukan dan dibebaskan oleh Schultz.

Saat itu, Schultz punya kepentingan untuk mencari jejak pembunuh, yakni Brittle Bersaudara. Schultz merasa hanya Django yang bisa membantunya.

Di samping itu, Django juga punya tujuan lain yaitu menyelamatkan istrinya yang hilang dalam perdagangan budak. Pada akhirnya Django dan Schultz mulai menyusun rencana dan berhasil membunuh Brittle Bersaudara di sebuah perkebunan di wilayah Tennessee.

Film yang disutradarai Quentin Tarantino ini dikecam sebab banyak adegan perkelahian dan kata-kata kasar yang kerap terlontar dalam dialog filmnya. Namun sang sutradara berdalih bahwa hal itu diperlukan untuk memperkuat buruknya perbudakan kala itu.

5. Fifty Shades of Grey (2015)

Fifty Shades of Grey adalah salah satu film barat yang kontroversial lantaran mengandung banyak adegan erotis. (AFP PHOTO / LEON NEAL)

Fifty Shades of Grey merupakan film drama erotis yang dibalut dengan kisah percintaan berdasarkan novel dengan judul sama pada 2011.

Film ini menceritakan hubungan berbalut erotis dan BDSM antara Anastasia Steele (Dakota Johnson) dengan Christian Grey (Jamie Dornan), pebisnis muda, tampan, dan kaya raya.

Dari luar, hubungan mereka dikisahkan tampak sempurna dengan balutan kemewahan. Namun hubungan ini juga beberapa kali dilanda intrik, salah satunya soal pertentangan mereka untuk memiliki anak.

Fifty Shades of Grey masuk dalam salah satu film barat yang kontroversial sebab banyak adegan seksual yang tidak biasa. Film ini juga tidak boleh tayang di Indonesia karena tidak lulus sensor.

Meski banyak mendapat pertentangan dan ulasan negatif, film ini terbilang sukses di box office dan memecahkan rekor peraih penghargaan terbanyak di Ajang Penghargaan Golden Raspberry ke-36.