Hasrat Membara Jay Park dalam Album H1GHR: RED TAPE

CNN Indonesia
Jumat, 04 Sep 2020 06:40 WIB
Hasrat, amarah, serta rasa frustrasi Jay Park membara dalam album H1GHR: RED TAPE yang dirilis pada Rabu (2/9).
Hasrat, amarah, serta rasa frustrasi Jay Park membara dalam album H1GHR: RED TAPE yang dirilis pada Rabu (2/9). (AFP Photo/Star News)
Jakarta, CNN Indonesia --

Hasrat, amarah, serta rasa frustrasi Jay Park membara dalam album H1GHR: RED TAPE yang dirilis pada Rabu (2/9).

H1GHR: RED TAPE merupakan album kompilasi perdana Jay Park bersama para musisi hip-hop lainnya, seperti Sik-K, pH-1, HAON, Woodie Gochild, Golden BIG Naughty, TRADE L dan masih banyak lagi.

Jay Park mengatakan bahwa melalui RED TAPE, mereka ingin menyampaikan bahwa Korea memiliki banyak hal yang bisa dinikmati selain K-pop.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ketika memikirkan warna merah, hal lain yang terpikir adalah api, darah, dan amarah. Simbolisasi itu terdapat dalam RED TAPE. Kalian dapat merasakan hasrat membara kami, marah, dan frustasi karena selama ini diabaikan," kata Jay Park melalui keterangan tertulis yang diterima CNNIndonesia.com.

Jay Park juga merilis video musik untuk salah satu lagu dari album ini, yaitu The Purge. Video tersebut terinspirasi dari film bertajuk serupa yang menceritakan kejahatan legal dilakukan dalam 12 jam. Namun, video musik The Purge dibuat ala film noir Korea yang unik.

Sebelumnya, ia juga sudah merilis single How We Rock. Video lagu itu sudah ditonton lebih dari 1,5 juta kali di YouTube dalam dua pekan terakhir.

RED TAPE merupakan satu dari dua album proyek kompilasi bertema The New Chapter yang akan dirilis tahun ini. Album kompilasi kedua yang bertajuk H1GHR: BLUE TAPE akan dirilis pada 16 September.

H1GHR MUSIC merupakan label rekaman independen yang didirikan Jay Park pada 2017. Lewat label tersebut, Jay Park ingin menemukan dan membesarkan musisi-musisi bertalenta di kampung halamannya, Seoul dan Seattle.

"H1GHR MUSIC merupakan hasil kerja keras. Kami menampilkan artis-artis baru dengan kemampuan yang luar biasa. Kemudian untuk membuat semua orang, termasuk orang-orang di dalam label, menyadari sinergi yang bisa diciptakan ketika bekerja sebagai tim," tutur Jay Park.

Musisi bernama lengkap Park Jae-beom ini awalnya dikenal di kalangan pencinta K-pop sebagai leader dari boyband 2PM. Namun, ia resmi keluar dari grup pada September 2009 dan sejak saat itu berkarier solo.

Pada 2013, Jay Park mendirikan label rekaman AOMG yang menjadi rumah bagi banyak musisi hip-hop Korea, seperti Loco, Gray, Simon Dominic, Hoody, Woo Won-jae, Code Kunst, Punchnello. Lee Hi juga bergabung dengan AOMG pada Juli 2020, setelah keluar dari YG Entertainment.

(chri/has)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER