Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan Pemerintah Kota Bandung mesti bertanggung jawab atas keputusan relaksasi terkait sejumlah bioskop yang mulai beroperasi pada Jumat (9/10).
Emil menyatakan kebijakan untuk relaksasi tempat hiburan atau usaha berada di bawah kewenangan pemerintah kota/kabupaten.
"Itu kebijakan lokal, kita monitor saja. Pada prinsipnya harus bertanggung jawab terhadap apa yang diputuskan," kata Emil di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Jumat (9/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau ternyata aman ya secara teori dan benar, kalau enggak harus bertanggung jawab terhadap perkiraan yang keliru," lanjutnya.
Sementara itu, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung Dewi Kaniasari sebelumnya menyebut, dari 15 bioskop yang ada di Kota Bandung, baru sembilan bioskop yang dilakukan relaksasi.
"Total sembilan bioskop, dari 15 bioskop di Kota Bandung," kata Dewi.
Menurut Dewi, bioskop yang sudah melakukan relaksasi harus menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat. Sementara itu, bioskop yang belum buka ia sebut karena belum mengajukan permohonan semata.
"Ada yang belum ajukan permohonan saja," ujarnya.
Sebelumnya sejumlah bioskop memutuskan untuk kembali beroperasi di Bandung pada Jumat (9/10), meski status ibu kota Jawa Barat itu masih zona merah atau daerah dengan kerawanan Covid-19 yang tinggi.
Salah satu bioskop yang kembali beroperasi tersebut adalah jaringan CGV Cinemas. Public Relation Manager CGV Cinemas Hariman Chalid mengonfirmasi kepada CNNIndonesia.com pada Kamis (8/10).
"Iya betul. Besok rencananya buka," kata Hariman kepada CNNIndonesia.com, Kamis (8/10). Sehingga, seluruh cabang CGV di Bandung dipastikan mulai beroperasi kembali besok.
Hariman menjelaskan, kapasitas penonton akan dikurangi demi menjaga kesehatan, keamanan, serta keselamatan penonton di kala pandemi Covid-19. Kapasitas penonton diatur maksimal 50 persen ketika mulai beroperasi lagi.
(hyg/end)