Salam itu mungkin tidak banyak diketahui oleh penggemar luar negeri, tapi saya juga awalnya tidak tahu salam itu, Sebenarnya, salam itu merupakan adegan dari program komedi yang muncul di televisi di tahun 1980-an yang sering diperagakan oleh para aktor senior di lokasi syuting pada saat itu.
Kita semua terbiasa meniru sesuatu di televisi hingga menjadi tren. Waktu saya melihat adegan itu di skenario, saya sempat bertanya, 'Ini apa ya?' Bagi saya, salam itu juga merupakan hal yang asing.
Orang-orang yang hidup di masa itu semua tahu dan bilang, 'Itu dulu populer sekali' atau 'Itu keren sekali'. Salam itu merupakan ide dari sutradara bersama penulis naskah. Saya juga mempelajari sambil latihan, juga sambil berpikir, 'Ini dulu populer, ya? Wah, seru sekali!'
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kami selalu sibuk sehingga hanya bisa berkomunikasi di grup percakapan di aplikasi pesan singkat. Tiba-tiba, ada satu orang yang mengajak bertemu dan waktunya cocok sehingga, 'Ayo kita makan siang bersama!'. Kami pun bertemu secara mendadak.
Tapi kalau hanya bertemu, sepertinya kurang asyik sehingga kami memutuskan untuk menentukan dresscode. 'Bagaimana kalau warna hijau?'. Kami jadi bertemu dengan memakai baju dengan warna yang sama.
Kami jadi berkumpul setelah sekian lama. Sebelumnya, kami tidak sempat bertemu karena berbagai situasi, seperti Kak Gyung-Pyo baru selesai wajib militer, Kak Bo-Gum mau masuk wajib militer.
Kalau diingat sekarang, pada 5 tahun lalu, kami semua memiliki kemiripan dengan karakter yang kami perankan, Hyeri 5 tahun yang lalu memiliki sosok Deok-sun. Bo-Gum 5 tahun yang lalu juga memiliki sosok Taeki.
Pada saat itu, semua orang memiliki karakteristik tersebut sehingga saya jadi berpikir bahwa sutradara memilih peran yang sesuai.
Menurut saya, karena daya tarik dari karakternya besar, maka muncul penggemar-penggemar yang mendukung. Jadi menurut saya, itu hal yang positif. Karena antusiasme penggemar, kami di lokasi syuting juga jadi penasaran. 'Siapa ya yang jadi pasangan Deok-sun?'
Sampai sekarang, masih ada rasa penasaran dan sedih dari para penggemar yang juga saya rasakan dari komentar para penggemar. Saya sendiri juga hidup sambil mengingat kenangan tersebut.
Kalau saya diminta memberi tahu keahlian saya, apa ya? Saya pintar parkir mobil. Ketika saya merasa sulit untuk parkir di satu tempat, ternyata saya bisa memarkir mobil tanpa kesulitan.
Belakangan ini, tidak ada pengalaman menangis waktu menonton film atau drama. Yang paling teringat waktu menonton film Call Me By Your Name, saya benar-benar entah mengapa bersimpati sehingga banyak menangis.
Bukan hanya saya, tapi film ini juga disukai banyak orang di seluruh dunia. Saya merekomendasikan Parasite. Saya juga menyukai film cerdas, judulnya Knives Out. Ceritanya mencari tahu rahasia tentang kematian. Filmnya tidak terlalu berat, menyenangkan, dan menarik. Bagus untuk ditonton.
Ada yang sedikit mirip, judulnya Jojo Rabbit. Saya berpikir, bisa juga cerita yang serius dan bermakna seperti ini diuraikan dengan cermat.
Lalu film dari negara kami, House of Hummingbird. Film ini juga mendapat respons positif.
Saya pikir para perempuan di seluruh dunia bisa merasakan hal yang sama dengan karakter gadis di film itu, seperti menonton Reply 1988 sehingga saya merekomendasikannya.
Yang terakhir, Reply 1988 yang saya perankan 5 tahun lalu. Jika ada yang belum menonton, silakan ditonton.
Sebenarnya saya tidak begitu menentu sehingga sulit untuk memberikan rekomendasi. Akhir-akhir ini, saya sering mendengarkan lagu Harry Styles, lalu yang dicintai juga di seluruh dunia, lagu BTS dan BLACKPINK. Saya harap mereka bisa disukai oleh lebih banyak orang lagi.
Agak sulit untuk memilih satu orang saja karena ada banyak sekali. Kita bisa melihat seberapa besar upaya seorang aktris untuk memerankan sesuatu. Waktu melihat penampilan tersebut, itu yang menginspirasi saya.
Ini mungkin aneh, saya ingin bertemu Moana di Hawaii. Sepertinya akan menyenangkan sekali kalau bisa jalan-jalan di Hawaii bersama Moana.
(has/has)